Untuk pengamanan UNBK, kami sudah menggandeng Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg). Meski demikian, kami meminta agar para peretas tidak menggangu lalu lintas pelaksanaan UNBK."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dann Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta peretas atau "hacker" tidak mengganggu pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
"Untuk pengamanan UNBK, kami sudah menggandeng Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg). Meski demikian, kami meminta agar para peretas tidak menggangu lalu lintas pelaksanaan UNBK," ujar Muhadjir di Jakarta, Kamis.
Dia meminta pada semua pihak untuk tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu mengakui bahwa teknologi yang dimiliki Kemdikbud masih belum canggih.
Dalam pelaksanaan UN, Kemdikbud juga menggandeng Ombudsman dan Indonesian Corruption Watch (ICW) untuk mengawasi pelaksanaan UN.
"Sejauh belum ada masalah untuk pelaksanaan UN. Untuk yang kertas, sudah sampai di provinsi dan akan segera disalurkan ke sekolah. Sementara untuk tingkat SMP, sekarang sedang dikemas di percetakan."
Baca juga: (Mendikbud tegaskan keterampilan siswa syarat daya saing)
Baca juga: (Mendikbud akui USBN masih banyak kelemahan)
Baca juga: (Mendikbud minta nilai USBN segera diunggah)
Berbeda dengan tahun sebelumnya, yang mana untuk UN tingkat SMA terdapat enam mata pelajaran yang diujikan, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan tiga mata pelajaran sesuai jurusan. Untuk jurusan IPA, ditambah mapel Fisika, Kimia, dan Biologi; untuk jurusan IPS, ditambah mapel Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi; dan untuk jurusan Bahasa, ditambah mapel Sastra Indonesia, Antropologi, dan Bahasa Asing.
Kemudian, pada UN 2017 untuk tingkat SMA hanya ada empat mapel yang diujikan, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan satu mapel pilihan sesuai jurusan. Siswa dibebaskan memilih satu di antara tiga mapel dalam jurusannya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Sementara, untuk mapel UN tingkat SMP pada 2017 tidak berbeda dengan tahun sebelumnya. UN tingkat SMP akan menguji mapel Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan IPA. Kemudian mapel yang akan diujikan dalam USBN tingkat SMP adalah Pendidikan Agama, PPKN, dan IPS.
Untuk UN tingkat SMK pada 2017 juga tetap menguji empat mapel, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan. Kemudian mapel yang akan diujikan dalam USBN tingkat SMK adalah Pendidikan Agama, PPKN, dan Keterampilan Komputer.
UN untuk SMK diselenggarakan pada 3 hingga 6 April. Kemudian UN SMA/MA diselenggarakan pada 10 hingga 13 April. Sedangkan untuk UN SMP diselenggarakan dua gelombang yakni 2,3,4 dan 15 Mei dan gelombang kedua pada 8,9,10 dan 16 Mei.
"Untuk pengamanan UNBK, kami sudah menggandeng Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg). Meski demikian, kami meminta agar para peretas tidak menggangu lalu lintas pelaksanaan UNBK," ujar Muhadjir di Jakarta, Kamis.
Dia meminta pada semua pihak untuk tidak melakukan tindakan yang tidak terpuji. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu mengakui bahwa teknologi yang dimiliki Kemdikbud masih belum canggih.
Dalam pelaksanaan UN, Kemdikbud juga menggandeng Ombudsman dan Indonesian Corruption Watch (ICW) untuk mengawasi pelaksanaan UN.
"Sejauh belum ada masalah untuk pelaksanaan UN. Untuk yang kertas, sudah sampai di provinsi dan akan segera disalurkan ke sekolah. Sementara untuk tingkat SMP, sekarang sedang dikemas di percetakan."
Baca juga: (Mendikbud tegaskan keterampilan siswa syarat daya saing)
Baca juga: (Mendikbud akui USBN masih banyak kelemahan)
Baca juga: (Mendikbud minta nilai USBN segera diunggah)
Berbeda dengan tahun sebelumnya, yang mana untuk UN tingkat SMA terdapat enam mata pelajaran yang diujikan, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan tiga mata pelajaran sesuai jurusan. Untuk jurusan IPA, ditambah mapel Fisika, Kimia, dan Biologi; untuk jurusan IPS, ditambah mapel Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi; dan untuk jurusan Bahasa, ditambah mapel Sastra Indonesia, Antropologi, dan Bahasa Asing.
Kemudian, pada UN 2017 untuk tingkat SMA hanya ada empat mapel yang diujikan, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan satu mapel pilihan sesuai jurusan. Siswa dibebaskan memilih satu di antara tiga mapel dalam jurusannya sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Sementara, untuk mapel UN tingkat SMP pada 2017 tidak berbeda dengan tahun sebelumnya. UN tingkat SMP akan menguji mapel Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan IPA. Kemudian mapel yang akan diujikan dalam USBN tingkat SMP adalah Pendidikan Agama, PPKN, dan IPS.
Untuk UN tingkat SMK pada 2017 juga tetap menguji empat mapel, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan. Kemudian mapel yang akan diujikan dalam USBN tingkat SMK adalah Pendidikan Agama, PPKN, dan Keterampilan Komputer.
UN untuk SMK diselenggarakan pada 3 hingga 6 April. Kemudian UN SMA/MA diselenggarakan pada 10 hingga 13 April. Sedangkan untuk UN SMP diselenggarakan dua gelombang yakni 2,3,4 dan 15 Mei dan gelombang kedua pada 8,9,10 dan 16 Mei.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.