Wakil Ketua MPR Mahyudin memberikan kesaksian dalam sidang kasus korupsi KTP Elektronik dengan terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (15/3/2018). Dalam sidang tersebut penasehat hukum terdakwa menghadirkan saksi meringankan yaitu Wakil Ketua MPR Mahyudin, saksi ahli hukum tata negara Universitas Padjajaran I Gede Panca Astawa serta ahli hukum pidana Universitas Islam Indonesia Mudzakir. (ANTARA/Sigid Kurniawan)
Bontang (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan perlu pendidikan berbasis integritas untuk melawan praktik korupsi dalam jangka panjang.
Di hadapan sekitar seribu peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kota Bontang, Kalimantan Timur, Selasa, Mahyudin mengungkapkan bahwa kebanyakan para pelaku korupsi memiliki pendidikan yang tinggi, tetapi miskin integritas.
"Para pelaku korupsi itu oke-oke, otak pintar, hanya integritas yang mereka tidak punya. Maka dari itulah saya sangat berharap agar soal integritas diajarkan dan ditanamkan sejak usia dini seperti di TK atau PAUD," katanya.
Mahyudin menekankan bahwa lembaga-lembaga pendidikan usia dini harus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya, terutama dalam hal pendidikan integritas.
"Lebih baik pendidikan di TK dan PAUD ditekankan pada pengenalan dan pemahaman integritas. Pelajaran membaca dan menulis biar di sekolah dasar saja," katanya.
Menurut dia integritas yang baik pada anak akan memunculkan generasi Indonesia yang berkualitas, berkarakter, bermoral baik, serta memiliki nasionalisme tinggi.
"Jika ditambah dengan kepintaran ilmu pengetahuan lainnya, diharapkan akan muncul pemimpin-pemimpin yang baik dan tidak akan melakukan korupsi," ujarnya.
Mahyudin menekankan agar hal tersebut diperhatikan serius karena saat ini perilaku korupsi sudah sangat luar biasa kuantitasnya, tidak malu-malu, dan sangat meluas.
Selain masyarakat dari berbagai elemen, hadir dalam sosialisasi itu Ketua DPRD Kutai Timur Mahyunadi serta tokoh masyarakat Bontang.
Baca juga: Ketua KPK: pemberantasan korupsi di jalur yang benar
Di hadapan sekitar seribu peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kota Bontang, Kalimantan Timur, Selasa, Mahyudin mengungkapkan bahwa kebanyakan para pelaku korupsi memiliki pendidikan yang tinggi, tetapi miskin integritas.
"Para pelaku korupsi itu oke-oke, otak pintar, hanya integritas yang mereka tidak punya. Maka dari itulah saya sangat berharap agar soal integritas diajarkan dan ditanamkan sejak usia dini seperti di TK atau PAUD," katanya.
Mahyudin menekankan bahwa lembaga-lembaga pendidikan usia dini harus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya, terutama dalam hal pendidikan integritas.
"Lebih baik pendidikan di TK dan PAUD ditekankan pada pengenalan dan pemahaman integritas. Pelajaran membaca dan menulis biar di sekolah dasar saja," katanya.
Menurut dia integritas yang baik pada anak akan memunculkan generasi Indonesia yang berkualitas, berkarakter, bermoral baik, serta memiliki nasionalisme tinggi.
"Jika ditambah dengan kepintaran ilmu pengetahuan lainnya, diharapkan akan muncul pemimpin-pemimpin yang baik dan tidak akan melakukan korupsi," ujarnya.
Mahyudin menekankan agar hal tersebut diperhatikan serius karena saat ini perilaku korupsi sudah sangat luar biasa kuantitasnya, tidak malu-malu, dan sangat meluas.
Selain masyarakat dari berbagai elemen, hadir dalam sosialisasi itu Ketua DPRD Kutai Timur Mahyunadi serta tokoh masyarakat Bontang.
Baca juga: Ketua KPK: pemberantasan korupsi di jalur yang benar
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.