Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Rabu pagi bergerak susut 37 poin dari Rp13.988 per dolar AS menjadi Rp14.025 per dolar AS, kembali menembus level psikologis Rp14.000 setelah awal pekan lalu sempat mengalami apresiasi hingga di bawah level tersebut.

"Sentimen eksternal masih kuat," kata analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Reny menjelaskan harapan terhadap data ketenagakerjaan dan data penggajian non-pertanian yang lebih baik di Amerika Serikat masih relatif tinggi sehingga dolar AS kembali menguat. Selain itu, menurut dia, permintaan pasar akan dolar AS juga masih tinggi.

"Ekspektasi better US jobs data, NFP yang lebih baik, plus demand USD as safe heaven currencymasih tinggi," katanya.

Bursa saham Indonesia mengalami rally pada Senin (28/5) karena sentimen eksternal dan domestik. Bank Indonesia menyatakan akan melakukan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI tambahan pada 30 Mei 2018, jika perkembangan baru memerlukan respons yang lebih cepat terhadap ketidakstabilan pasar saat ini.

RDG tambahan itu akan membahas kondisi ekonomi dan moneter terkini serta prospek ke depan. Bank Indonesia menyatakan akan terus meningkatkan pengawasan dan mitigasi terhadap potensi capital outflow yang bisa mendepresiasi rupiah, terutama menjelang FOMC 14 Juni 2018.

Bank Indonesia akan menentukan kebijakan untuk menstabilisasi pasar keuangan, termasuk mengendalikan nilai rupiah dan langkah antisipasi sepanjang tahun 2018, dalam RDG 30 Mei 2018.

Baca juga: Dolar AS menguat
Pewarta: 
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2018