Jakarta (ANTARA News) - Setiap tahun, kaum Muslim tak sabar menantikan Ramadhan, bulan suci yang diikuti dengan perayaan besar dalam Islam, Idul Fitri. Selama Ramadhan, gaya hidup kita mengalami banyak perubahan terutama soal pola makan.
Karena Muslim harus berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam, asupan harus terdiri dari makanan bergizi agar tubuh tetap sehat.
Berikut adalah beberapa kiat tetap sehat selama Ramadhan seperti dikutip Daily Star:
Melawan dehidrasi
Kurang minum selama berpuasa bisa membuat orang mudah terkena dehidrasi. Pastikan untuk minum banyak air selama sahur dan buka puasa.
Hindari minuman soda atau berkafein karena menstimulasi keluarnya air lebih cepat, sehingga berujung pada dehidrasi. Jangan lupa santap makanan yang kaya kalsium, klorida, magnesium, fosfat, potasium dan sodium.
Hindari makanan kaki lima
Makanan kaki lima semakin menjamur ketika Ramadhan. Tengok saja jalan-jalan di dekat rumah atau perkantoran, banyak pedagang dadakan yang menjajakan beragam takjil sampai gorengan yang membuat air liur menggenang.
Meski tampilannya menggoda, Anda harus mengingat kebersihan dan nutrisi dari jajanan kaki lima tidak terjamin.
Kebanyakan makanan di jalan digoreng dalam minyak yang sudah dipakai berkali-kali, membuat komponen kimianya berubah, sehingga berdampak buruk bagi kesehatan. Minyak jelantah bisa menciptakan radikal bebas dan lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan.
Lagipula, gorengan itu salah satu alasan utama mengapa berat badan bertambah selama Ramadhan. Setelah berjam-jam puasa, perut jadi sensitif terhadap makanan yang terlalu gurih atau digoreng dalam minyak. Lebih baik santap makanan yang dibuat di rumah.
Apakah isi piring sudah cukup berwarna?
Buatlah isi piring Anda berwarna pelangi.
Merah, biru dan ungu.
Sayur dan buah warna merah, biru dan ungu punya komponen bernama antosianin, kaya anti oksidan, vitamin dan mineral yang bisa melawan radikal bebas.
Jingga, kuning dan hijau
Buah dan sayur berwarna jingga dan kuning mengandung karotenoid yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi risiko penyakit jantung, masalah penglihatan serta kanker. Menyantap makanan dan sayuran warna-warni dapat membantu Anda mendapatkan nutrisi berbeda yang baik untuk tubuh.
Oleh karena itu, cobalah memakan minimal enam hingga tujuh sayuran dan buah yang berbeda selama Ramadhan.
Jangan tinggalkan sahur
Kantuk yang melanda saat sahur bisa jadi menggoda kita untuk memilih tidur, padahal sahur adalah cara agar tubuh tetap terhidrasi dan kuat menjalani aktivitas hingga buka puasa.
Ketika sahur, pastikan makan karbohidrat kompleks seperti oat, lentil, gandum dan biji-bijian lain. Ini membuat gula darah tetap stabil dan mengenyangkan perut sepanjang hari.
Selain itu, makanan kaya serat seperti buah, kurma, sayur dan gandum juga pilihan ideal untuk sahur. Terakhir, makanan kaya protein, seperti telur, keju, yoghurt, daging sampai ikan juga direkomendasikan agar Anda tidak lemas selama berpuasa.
Jangan terlalu rakus
Makanan yang lama dicerna membutuhkan energi yang lebih sedikit. Maksudnya, ketika kita makan banyak, enzim butuh banyak energi untuk mencerna. Akibatnya, rasa lelah, pusing, mual sampai depresi. Pada dasarnya, jangan makan berlebihan. Inilah mengapa selama buka puasa, tidak disarankan untuk makan terlalu banyak. Pilihlah makanan yang lama dicerna tubuh seperti biji-bijian, bubur, sereal, susu sampai kurma. Dengan demikian, kita bisa mengelabui otak yang berpikir bahwa kita sudah makan banyak.
Karena Muslim harus berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam, asupan harus terdiri dari makanan bergizi agar tubuh tetap sehat.
Berikut adalah beberapa kiat tetap sehat selama Ramadhan seperti dikutip Daily Star:
Melawan dehidrasi
Kurang minum selama berpuasa bisa membuat orang mudah terkena dehidrasi. Pastikan untuk minum banyak air selama sahur dan buka puasa.
Hindari minuman soda atau berkafein karena menstimulasi keluarnya air lebih cepat, sehingga berujung pada dehidrasi. Jangan lupa santap makanan yang kaya kalsium, klorida, magnesium, fosfat, potasium dan sodium.
Hindari makanan kaki lima
Makanan kaki lima semakin menjamur ketika Ramadhan. Tengok saja jalan-jalan di dekat rumah atau perkantoran, banyak pedagang dadakan yang menjajakan beragam takjil sampai gorengan yang membuat air liur menggenang.
Meski tampilannya menggoda, Anda harus mengingat kebersihan dan nutrisi dari jajanan kaki lima tidak terjamin.
Kebanyakan makanan di jalan digoreng dalam minyak yang sudah dipakai berkali-kali, membuat komponen kimianya berubah, sehingga berdampak buruk bagi kesehatan. Minyak jelantah bisa menciptakan radikal bebas dan lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan.
Lagipula, gorengan itu salah satu alasan utama mengapa berat badan bertambah selama Ramadhan. Setelah berjam-jam puasa, perut jadi sensitif terhadap makanan yang terlalu gurih atau digoreng dalam minyak. Lebih baik santap makanan yang dibuat di rumah.
Apakah isi piring sudah cukup berwarna?
Buatlah isi piring Anda berwarna pelangi.
Merah, biru dan ungu.
Sayur dan buah warna merah, biru dan ungu punya komponen bernama antosianin, kaya anti oksidan, vitamin dan mineral yang bisa melawan radikal bebas.
Jingga, kuning dan hijau
Buah dan sayur berwarna jingga dan kuning mengandung karotenoid yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi risiko penyakit jantung, masalah penglihatan serta kanker. Menyantap makanan dan sayuran warna-warni dapat membantu Anda mendapatkan nutrisi berbeda yang baik untuk tubuh.
Oleh karena itu, cobalah memakan minimal enam hingga tujuh sayuran dan buah yang berbeda selama Ramadhan.
Jangan tinggalkan sahur
Kantuk yang melanda saat sahur bisa jadi menggoda kita untuk memilih tidur, padahal sahur adalah cara agar tubuh tetap terhidrasi dan kuat menjalani aktivitas hingga buka puasa.
Ketika sahur, pastikan makan karbohidrat kompleks seperti oat, lentil, gandum dan biji-bijian lain. Ini membuat gula darah tetap stabil dan mengenyangkan perut sepanjang hari.
Selain itu, makanan kaya serat seperti buah, kurma, sayur dan gandum juga pilihan ideal untuk sahur. Terakhir, makanan kaya protein, seperti telur, keju, yoghurt, daging sampai ikan juga direkomendasikan agar Anda tidak lemas selama berpuasa.
Jangan terlalu rakus
Makanan yang lama dicerna membutuhkan energi yang lebih sedikit. Maksudnya, ketika kita makan banyak, enzim butuh banyak energi untuk mencerna. Akibatnya, rasa lelah, pusing, mual sampai depresi. Pada dasarnya, jangan makan berlebihan. Inilah mengapa selama buka puasa, tidak disarankan untuk makan terlalu banyak. Pilihlah makanan yang lama dicerna tubuh seperti biji-bijian, bubur, sereal, susu sampai kurma. Dengan demikian, kita bisa mengelabui otak yang berpikir bahwa kita sudah makan banyak.
Penerjemah: Nanien Yuniar
COPYRIGHT © ANTARA 2018
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.