Jakarta (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) mengklaim 80 persen suvenir Asian Games merupakan produk dalam negeri dari 15 pemegang lisensi lokal.

"Kami memastikan mayoritas produk dan orang-orang yang terlibat dalam Asian Games dari dalam negeri. Kami bekerja sama dengan 17 perusahaan pemegang lisensi dan 15 perusahaan dari itu adalah lokal," kata Ketua INASGOC Erick Thohir dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Direktur Pengelola Suvenir INASGOC Mochtar Sarman mengatakan perusahaan-perusahaan pemegang lisensi merupakan perusahaan-perusahaan yang telah melalui seleksi seperti kualitas produk, ketersediaan produk yang dapat diterima pasar, serta kredibilitas perusahaan.

"Lisensi kami bersifat eksklusif karena hanya pemegang lisensi yang dapat mencantumkan logo Asian Games dalam produk-produk mereka," kata Mochtar.
INASGOC, lanjut Mochtar, telah memiliki 350 desain untuk produk-produk suvenir Asian Games dari semua kategori.

"Kami juga masih akan menambah para pemegang lisensi baik dari usaha kecil dan menengah ataupun perusahaan. Kami mengharapkan waktu produksi masih mencukupi," kata Mochtar.

Selain produk suvenir, INASGOC juga akan melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah produk makanan sebanyak 351 pelau UKM ketika penyelenggaraan Asian Games pada 18 Agustus - 2 September.

Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan dampak ekonomi langsung Asian Games dari berbagai sektor mencapai Rp45,1 triliun termasuk dari pengeluaran pengunjung, investasi infrastruktur pendukung, dan operasionalisasi penyelenggaraan.

Bappenas juga memperkirakan persebaran para perserta dan pengunjung Asian Games 2018 terbagi sebanyak 70 persen di Jakarta dan 30 persen di Palembang.

Persebaran itu juga mempengarahui dampak ekonomi langsung Asian Games dari pengeluaran pengunjung yaitu sebesar Rp2,6 triliun di Jakarta dan Rp967 miliar di Palembang.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2018