Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dianggap sebagai "endorser" kuat yang akan memberikan dampak pendorong minat wisatawan India berkunjung ke Indonesia.
"Dua kepala negara ini menjadi `endorser` yang dapat mendorong peningkatan kunjungan wisatawan kedua negara," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, Rabu, setelah mendampingi Presiden Jokowi seusai menyaksikan Indonesia-India Kite Exhibition di Silang Monas.
Sebelumnya, kedua pemimpin negara itu bermain layang-layang dan menyaksikan pameran layang-layang bertajuk Indonesia-India Kite Exhibition yang digelar di lapangan Silang Monas Jakarta, Rabu siang (30/5).
Acara ini merupakan rangkaian penyambutan kunjungan PM Narendra Modi ke Indonesia dalam rangka meningkatkan persahabatan sekaligus memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-India.
"Tahun ini kita menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari India sebanyak 700 ribu atau meningkat 30 persen dari jumlah kunjungan wisman India ke Indonesia tahun 2017 lalu sebanyak 485.000 wisman," kata Menpar Arief Yahya.
Menpar mengatakan masih banyak tantangan untuk meningkatkan kunjungan wisman India, utamanya aksesibilitas atau konektivitas penerbangan langsung dari kota-kota di India yang menjadi sumber wisman ke destinasi di Indonesia.
"Saat ini baru ada `direct flight` Garuda Indonesia dari Mumbai ke Denpasar. Awal Mei saya ke India, mereka minta `direct flight` ke New Delhi," katanya.
Untuk meningkatkan kunjungan wisman India, Menpar memiliki keinginan mendatangkan artis India.
"Ada tawaran ke kita untuk menyelenggarakan India Internasional Film Festival, namun membutuhkan sponsor besar dari para pebisnis. Artis merupakan `endosers` kuat. Kita ingin mendatangkan artis India ke Bali," kata Menpar.
Arief Yahya menjelaskan masih banyak kendala yang dihadapi dalam mendatangkan wisman India khusus untuk destinasi di luar Bali, karena masing-masing destinasi tersebut harus ikonik. Misalnya, destinasi Yogyakarta memiliki Candi Prambanan sebagai ikonnya.
Selain itu makanan atau kuliner harus menyesuikan kebutuhan wisman India yang sebagian besar vegetarian atau vegan.
"Wisman India 20 persen adalah vegetarian, itu pun banyak kelasnya. Bagusnya, Garuda Indonesia sudah menyiapkan makanan khusus tersebut," katan Menpar.
Usai bermain layang-layang, Presiden Jokowi bersama PM India Narendra Modi menyempatkan melihat pameran layang-layang yang menampilkan berbagai gambar berkarakter.
Ada layang-layang bergambar Mahabharata sebagai karakter khas India dan layangan bergambar wayang menjadi khas Indonesia.
Layang-layang menjadi salah satu permainan yang populer di India karena hampir setiap daerah di India mempunyai layang-layang yang khas.
Setelah usai meninjau Kite Exhibition, Kedua kepala negara melakukan foto bersama di pelataran Monas, dilanjutkan dengan mengunjungi Masjid Istiqlal Jakarta.
"Dua kepala negara ini menjadi `endorser` yang dapat mendorong peningkatan kunjungan wisatawan kedua negara," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, Rabu, setelah mendampingi Presiden Jokowi seusai menyaksikan Indonesia-India Kite Exhibition di Silang Monas.
Sebelumnya, kedua pemimpin negara itu bermain layang-layang dan menyaksikan pameran layang-layang bertajuk Indonesia-India Kite Exhibition yang digelar di lapangan Silang Monas Jakarta, Rabu siang (30/5).
Acara ini merupakan rangkaian penyambutan kunjungan PM Narendra Modi ke Indonesia dalam rangka meningkatkan persahabatan sekaligus memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-India.
"Tahun ini kita menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari India sebanyak 700 ribu atau meningkat 30 persen dari jumlah kunjungan wisman India ke Indonesia tahun 2017 lalu sebanyak 485.000 wisman," kata Menpar Arief Yahya.
Menpar mengatakan masih banyak tantangan untuk meningkatkan kunjungan wisman India, utamanya aksesibilitas atau konektivitas penerbangan langsung dari kota-kota di India yang menjadi sumber wisman ke destinasi di Indonesia.
"Saat ini baru ada `direct flight` Garuda Indonesia dari Mumbai ke Denpasar. Awal Mei saya ke India, mereka minta `direct flight` ke New Delhi," katanya.
Untuk meningkatkan kunjungan wisman India, Menpar memiliki keinginan mendatangkan artis India.
"Ada tawaran ke kita untuk menyelenggarakan India Internasional Film Festival, namun membutuhkan sponsor besar dari para pebisnis. Artis merupakan `endosers` kuat. Kita ingin mendatangkan artis India ke Bali," kata Menpar.
Arief Yahya menjelaskan masih banyak kendala yang dihadapi dalam mendatangkan wisman India khusus untuk destinasi di luar Bali, karena masing-masing destinasi tersebut harus ikonik. Misalnya, destinasi Yogyakarta memiliki Candi Prambanan sebagai ikonnya.
Selain itu makanan atau kuliner harus menyesuikan kebutuhan wisman India yang sebagian besar vegetarian atau vegan.
"Wisman India 20 persen adalah vegetarian, itu pun banyak kelasnya. Bagusnya, Garuda Indonesia sudah menyiapkan makanan khusus tersebut," katan Menpar.
Usai bermain layang-layang, Presiden Jokowi bersama PM India Narendra Modi menyempatkan melihat pameran layang-layang yang menampilkan berbagai gambar berkarakter.
Ada layang-layang bergambar Mahabharata sebagai karakter khas India dan layangan bergambar wayang menjadi khas Indonesia.
Layang-layang menjadi salah satu permainan yang populer di India karena hampir setiap daerah di India mempunyai layang-layang yang khas.
Setelah usai meninjau Kite Exhibition, Kedua kepala negara melakukan foto bersama di pelataran Monas, dilanjutkan dengan mengunjungi Masjid Istiqlal Jakarta.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.