Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) dan Menteri Luar Negeri Perancis Jean Marc Ayrault berjabat tangan usai memberi keterangan pers mengenai pertemuan bilateral kedua negara di Gedung Pancasila Kemenlu, Jakarta, Selasa (28/2/2017). (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Kedatangan saya untuk persiapan kunjungan tersebut
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Prancis Francois Hollande akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada akhir Maret, kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean Marc Ayrault di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa.
"Ini kunjungan pertama saya ke Jakarta. Saya datang di saat tepat dalam peningkatan hubungan kedua negara. Presiden Hollande akan datang ke Indonesia akhir Maret. Kedatangan saya untuk persiapan kunjungan tersebut," kata Menlu Ayrault.
Pernyataan tersebut disampaikan Menlu Prancis seusai melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu RI Retno LP Marsudi.
Menurut Menlu Retno, kunjungan Presiden Francois Hollande ke Indonesia yang dijadwalkan pada akhir Maret itu akan menjadi kunjungan yang bersejarah setelah lebih dari 30 tahun tidak ada Presiden Prancis yang berkunjung ke Indonesia.
Dalam kunjungan kerja Menlu Ayrault ke Indonesia, pemerintah kedua negara menandatangani dua nota kesepahaman (MoU), yaitu pembaruan MoU untuk pendidikan dan pelatihan diplomatik antara Menlu RI dan Menlu Prancis serta MoU Kerja sama kegiatan antariksa antara Kepala Lembaga Antariksa Prancis (CNES) dan Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) RI.
"Kerja sama kegiatan diplomatik dan keantariksaan ini akan menambah bobot hubungan kerja sama yang sudah terjalin baik selama ini," ujar Menlu Retno.
Dalam pertemuan tersebut, kedua menlu juga membahas berbagai isu di tingkat kawasan dan global yang menjadi perhatian kedua negara, salah satunya upaya perdamaian Israel-Palestina.
Menlu Retno mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Prancis memiliki pandangan yang sama terkait konflik Israel-Palestina dan mendukung penyelesaian konflik secara damai melalui Solusi Dua Negara (Two State Solution).
Selain itu, Menlu RI dan Menlu Prancis membahas kerja sama di bidang kontra terorisme, pendidikan, pariwisata, pembangunan kota melalui program "smart cities".
"Ini kunjungan pertama saya ke Jakarta. Saya datang di saat tepat dalam peningkatan hubungan kedua negara. Presiden Hollande akan datang ke Indonesia akhir Maret. Kedatangan saya untuk persiapan kunjungan tersebut," kata Menlu Ayrault.
Pernyataan tersebut disampaikan Menlu Prancis seusai melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu RI Retno LP Marsudi.
Menurut Menlu Retno, kunjungan Presiden Francois Hollande ke Indonesia yang dijadwalkan pada akhir Maret itu akan menjadi kunjungan yang bersejarah setelah lebih dari 30 tahun tidak ada Presiden Prancis yang berkunjung ke Indonesia.
Dalam kunjungan kerja Menlu Ayrault ke Indonesia, pemerintah kedua negara menandatangani dua nota kesepahaman (MoU), yaitu pembaruan MoU untuk pendidikan dan pelatihan diplomatik antara Menlu RI dan Menlu Prancis serta MoU Kerja sama kegiatan antariksa antara Kepala Lembaga Antariksa Prancis (CNES) dan Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) RI.
"Kerja sama kegiatan diplomatik dan keantariksaan ini akan menambah bobot hubungan kerja sama yang sudah terjalin baik selama ini," ujar Menlu Retno.
Dalam pertemuan tersebut, kedua menlu juga membahas berbagai isu di tingkat kawasan dan global yang menjadi perhatian kedua negara, salah satunya upaya perdamaian Israel-Palestina.
Menlu Retno mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Prancis memiliki pandangan yang sama terkait konflik Israel-Palestina dan mendukung penyelesaian konflik secara damai melalui Solusi Dua Negara (Two State Solution).
Selain itu, Menlu RI dan Menlu Prancis membahas kerja sama di bidang kontra terorisme, pendidikan, pariwisata, pembangunan kota melalui program "smart cities".
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.