Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengatakan dokter yang merawat Novel Baswedan di Singapura merencanakan operasi besar terhadap mata kiri pasiennya tersebut.
"Kondisi jaringan di bagian putih mata kiri diperkirakan sulit untuk tumbuh kembali. Terdapat alternatif dilakukan operasi besar untuk menggantikan jaringan di bagian putih mata yang telah mati di mata kiri tersebut," kata Febri melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.
Menurut Febri, rencana operasi besar itu dilakukan setelah dokter yang merawat Novel melakukan tes penglihatan dan observasi pertumbuhan lapisan kornea mata pada Rabu (28/6) pagi.
"Mata kanan bisa membaca deret angka sampai layer ke-4 pada baris pertama, namun penglihatan kurang jelas karena lensa yang sering bergeser. Sedangkan untuk mata kiri baru sebatas melihat jari," tuturnya.
Untuk kondisi lapisan kornea, Febri menyatakan kondisi mata kanan Novel menunjukkan perbaikan walaupun bagian "skin" kornea yang rusak masih ada.
"Dalam 1 sampai 2 minggu ke depan dokter akan memutuskan tindakan selanjutnya apakah akan memakai "hard lens" atau memicingkan sebagian kecil mata. Pemicingan mata akan dilakukan jika dalam 1 sampai 2 minggu ke depan perbaikan "skin" kornea tidak ada perkembangan lagi," kata Febri.
Ia juga mengatakan bahwa perkembangan lebih lanjut terkait perawatan ataupun rencana operasi besar untuk mata kiri akan disampaikan kembali oleh KPK.
Febri juga menyatakan setelah menjalani seluruh perawatan hingga melewati Ramadhan dan dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama isteri dan anak di Singapura beberapa hari lalu, saat ini Novel mengatakan tetap teguh hati menjadi bagian dari kerja pemberantasan korupsi.
"Dalam momentum Idul Fitri ini, Novel dan keluarga menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin. Semoga segala niat baik, semangat dan ikhtiar kami melawan korupsi menjadi lebih baik setelah tempaan panjang ini," ucap Febri.
Hari ini merupakan hari ke-79 pasca Novel diserang dua orang bersepeda motor dengan air keras ketika dalam perjalanan pulang setelah menunaikan Shalat Subuh dari masjid dekat rumahnya pada Selasa (11/4).
Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (KTP-E).
"Kondisi jaringan di bagian putih mata kiri diperkirakan sulit untuk tumbuh kembali. Terdapat alternatif dilakukan operasi besar untuk menggantikan jaringan di bagian putih mata yang telah mati di mata kiri tersebut," kata Febri melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.
Menurut Febri, rencana operasi besar itu dilakukan setelah dokter yang merawat Novel melakukan tes penglihatan dan observasi pertumbuhan lapisan kornea mata pada Rabu (28/6) pagi.
"Mata kanan bisa membaca deret angka sampai layer ke-4 pada baris pertama, namun penglihatan kurang jelas karena lensa yang sering bergeser. Sedangkan untuk mata kiri baru sebatas melihat jari," tuturnya.
Untuk kondisi lapisan kornea, Febri menyatakan kondisi mata kanan Novel menunjukkan perbaikan walaupun bagian "skin" kornea yang rusak masih ada.
"Dalam 1 sampai 2 minggu ke depan dokter akan memutuskan tindakan selanjutnya apakah akan memakai "hard lens" atau memicingkan sebagian kecil mata. Pemicingan mata akan dilakukan jika dalam 1 sampai 2 minggu ke depan perbaikan "skin" kornea tidak ada perkembangan lagi," kata Febri.
Ia juga mengatakan bahwa perkembangan lebih lanjut terkait perawatan ataupun rencana operasi besar untuk mata kiri akan disampaikan kembali oleh KPK.
Febri juga menyatakan setelah menjalani seluruh perawatan hingga melewati Ramadhan dan dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama isteri dan anak di Singapura beberapa hari lalu, saat ini Novel mengatakan tetap teguh hati menjadi bagian dari kerja pemberantasan korupsi.
"Dalam momentum Idul Fitri ini, Novel dan keluarga menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin. Semoga segala niat baik, semangat dan ikhtiar kami melawan korupsi menjadi lebih baik setelah tempaan panjang ini," ucap Febri.
Hari ini merupakan hari ke-79 pasca Novel diserang dua orang bersepeda motor dengan air keras ketika dalam perjalanan pulang setelah menunaikan Shalat Subuh dari masjid dekat rumahnya pada Selasa (11/4).
Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (KTP-E).
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.