Keselamatan selama pelayaran menjadi tanggungjawab bersama."
Negara, 29/6 (Antara) - Tim pencari dan penyelamat (search and rescue/SAR) dari Kabupaten Buleleng hingga Kamis ini ikut membantu mencari Mahbud (18) yang naik Kapal Motor Penumpang (KMP) Mutiara Alas III dan terjatuh saat berswafoto di Selat Bali, wilayah Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Rabu (28/6).
"Rekan-rekan dari Pos SAR Buleleng ikut bersama kami membantu pencarian korban, namun sampai saat ini belum ditemukan," kata Koordinator Pos SAR Jembrana Ida Bagus Surya Wirawan, di sela-sela pencarian di Teluk Gilimanuk, Kamis.
(Baca juga: Berswafoto, seorang penumpang kapal terjatuh di Selat Bali)
Ia mengatakan, wilayah pencarian korban diperluas dari hari sebelumnya, yakni mencakup radius dua mil arah utara, satu mil arah selatan serta penyisiran pantai sepanjang dua kilometer.
Arus Selat Bali yang sering berubah saat pasang maupun surut, menurut dia, semakin mempersulit pencarian Mahbud, anggota rombongan asal Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, yang hendak melakukan ziarah di Bali.
"Umumnya kalau korban meninggal tenggelam, akan muncul ke permukaan laut pada hari ketiga. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pos SAR di Kabupaten Banyuwangi untuk turut melakukan pencarian di sana," katanya.
Kepala Otoritas Pelabuhan Penyeberangan atau Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk I Made Astika mengatakan, kejadian ini harus menjadi pelajaran bersama baik bagi penumpang maupun pengelola kapal.
"Keselamatan selama pelayaran menjadi tanggungjawab bersama. Penumpang jangan lalai dengan berada di pinggir pembatas kapal, sementara pengelola lewat anak buah kapal juga harus memberikan alat pelindung diri kepada penumpang, seperti life jacket," katanya menambahkan.
Samian, selaku ketua rombongan penziarah saat dihubungi melalui telepon selulaernya mengatakan, Mahbud masih berstatus pelajar asal Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.
Ia mengaku, tidak bisa berkomentar banyak dengan kejadian ini, dan hanya bisa menunggu kabar dari petugas yang melakukan pencarian.
"Rekan-rekan dari Pos SAR Buleleng ikut bersama kami membantu pencarian korban, namun sampai saat ini belum ditemukan," kata Koordinator Pos SAR Jembrana Ida Bagus Surya Wirawan, di sela-sela pencarian di Teluk Gilimanuk, Kamis.
(Baca juga: Berswafoto, seorang penumpang kapal terjatuh di Selat Bali)
Ia mengatakan, wilayah pencarian korban diperluas dari hari sebelumnya, yakni mencakup radius dua mil arah utara, satu mil arah selatan serta penyisiran pantai sepanjang dua kilometer.
Arus Selat Bali yang sering berubah saat pasang maupun surut, menurut dia, semakin mempersulit pencarian Mahbud, anggota rombongan asal Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, yang hendak melakukan ziarah di Bali.
"Umumnya kalau korban meninggal tenggelam, akan muncul ke permukaan laut pada hari ketiga. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pos SAR di Kabupaten Banyuwangi untuk turut melakukan pencarian di sana," katanya.
Kepala Otoritas Pelabuhan Penyeberangan atau Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk I Made Astika mengatakan, kejadian ini harus menjadi pelajaran bersama baik bagi penumpang maupun pengelola kapal.
"Keselamatan selama pelayaran menjadi tanggungjawab bersama. Penumpang jangan lalai dengan berada di pinggir pembatas kapal, sementara pengelola lewat anak buah kapal juga harus memberikan alat pelindung diri kepada penumpang, seperti life jacket," katanya menambahkan.
Samian, selaku ketua rombongan penziarah saat dihubungi melalui telepon selulaernya mengatakan, Mahbud masih berstatus pelajar asal Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.
Ia mengaku, tidak bisa berkomentar banyak dengan kejadian ini, dan hanya bisa menunggu kabar dari petugas yang melakukan pencarian.
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.