Karawang (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian menjelaskan ada dua titik kritis pada arus balik pasca Idul Fitri tahun ini, yaitu jalur Nagreg, Jawa Barat dan titik Kilometer 66 di ruas tol Cikampek arah ke Jakarta.
Tito mengatakan, usai meninjau rest area Kilometer 62 ruas tol Cikampek, Jumat, bahwa Kilometer 66 di ruas tol tersebut dianggap sebagai salah satu titik kritis karena merupakan pertemuan arus lalu lintas Cipularang dengan Cipali, yang nantinya akan menjadi satu di ruas tol Cikampek.
"Dari pengamatan kami, sampai hari ini tidak terjadi kemacetan yang luar biasa," jelas Tito.
Namun, lanjutnya, hambatan lalu lintas dapat muncul akibat banyaknya volume kendaraan yang hendak memasuki area peristirahatan atau rest area, ditambah dengan beberapa pengendara yang beristirahat di bahu jalan karena kelelahan.
"Ini kita lihat, problema seperti apa yang sementara ini kita hadapi, tapi tidak ada yang signifikan," katanya.
Untuk titik kritis Kilometer 66, Kapolri menegaskan bahwa pihak pemerintah telah melakukan segala persiapan yang dianggap penting untuk lancarnya arus mudik tahun ini.
"Kita akan atasi hambatan-hambatan dengan pengaturan oleh anggota. Kita semua akan all out, mulai dari anggota Polri, TNI, petugas Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah, semua akan turun untuk mengatasi tadi yang di bahu jalan dan yang di rest area," ungkapnya.
Sementara itu, untuk jalur Nagreg, Jawa Barat, Kapolri menjelaskan bahwa banyaknya pasar-pasar tumpah dan mobil yang berhenti di pinggir jalan menjadi dapat menghambat kelancaran lalu lintas di area tersebut.
Ia mengatakan bahwa pihaknya akan memberlakukan sistem kontraflow penutupan arus, sehingga area tersebut menjadi satu jalur saja, diharapkan sistem tersebut nantinya dapat membantu mengurai kemacetan yang mungkin terjadi selama masa arus balik.
"Sampai hari ini tidak ada kemacetan yang luar biasa disana dan semua masih bisa ditangani dengan sistem buka tutup, kemudian angka kecelakaan juga menurun di Nagreg, 68 persen, kemudian luka berat, luka ringan dan korban meninggal juga menurun," paparnya.
Adapun Kapolri melakukan tinjauan ke rest area Kilometer 62, dimana Ia mendengarkan paparan dari Dirlantas Mapolda Jabar Kombes Pol Tomex Kurniawan, terkait sistem pengaturan lalu lintas arus balik di Jawa Barat bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek dan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi semua stakeholder, khususnya Polri, yang telah bekerja dengan baik pada dua hari terakhir.
"Memang ada beberapa obstacles ya, yaitu sepeda motor untuk jalur pantura dan kalau di Cipali adalah yang beristirahat di badan jalan. Tadi kita sudah sepakat untuk konsentrasi di kedua obstacles tersebut," jelas Menhub Budi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Kapolri telah memutuskan untuk membuka 31 gerbang di Gerbang Tol Cikarang Utama guna memaksimalkan pelayanan dan mengurai kemacetan.
Pesan untuk Pemudik
Tito pun mengimbau kepada masyarakat yang hendak melakukan perjalanan kembali ke ibukota usai menghabiskan masa liburan Idul Fitri di kampung halaman, agar berhati-hati dan betul-betul mempersiapkan kendaraan mereka.
"Saya hanya sampaikan pesan pada masyarakat untuk hati-hati kembali ke Jakarta, betul-betul siapkan kendaraannya prima, isilah BBM dan siapkan makanan cadangan," katanya.
Ia juga menghimbau bagi para pengemudi truk-truk besar untuk dapat berbesar hati apabila para petugas memberikan prioritas bagi kendaraan kecil untuk sementara waktu.
"Pengalihan ke jalur Pantura, misalnya, agar dapat dipatuhi. Khususnya sampai dengan hari Minggu," pungkasnya.
Tito mengatakan, usai meninjau rest area Kilometer 62 ruas tol Cikampek, Jumat, bahwa Kilometer 66 di ruas tol tersebut dianggap sebagai salah satu titik kritis karena merupakan pertemuan arus lalu lintas Cipularang dengan Cipali, yang nantinya akan menjadi satu di ruas tol Cikampek.
"Dari pengamatan kami, sampai hari ini tidak terjadi kemacetan yang luar biasa," jelas Tito.
Namun, lanjutnya, hambatan lalu lintas dapat muncul akibat banyaknya volume kendaraan yang hendak memasuki area peristirahatan atau rest area, ditambah dengan beberapa pengendara yang beristirahat di bahu jalan karena kelelahan.
"Ini kita lihat, problema seperti apa yang sementara ini kita hadapi, tapi tidak ada yang signifikan," katanya.
Untuk titik kritis Kilometer 66, Kapolri menegaskan bahwa pihak pemerintah telah melakukan segala persiapan yang dianggap penting untuk lancarnya arus mudik tahun ini.
"Kita akan atasi hambatan-hambatan dengan pengaturan oleh anggota. Kita semua akan all out, mulai dari anggota Polri, TNI, petugas Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah, semua akan turun untuk mengatasi tadi yang di bahu jalan dan yang di rest area," ungkapnya.
Sementara itu, untuk jalur Nagreg, Jawa Barat, Kapolri menjelaskan bahwa banyaknya pasar-pasar tumpah dan mobil yang berhenti di pinggir jalan menjadi dapat menghambat kelancaran lalu lintas di area tersebut.
Ia mengatakan bahwa pihaknya akan memberlakukan sistem kontraflow penutupan arus, sehingga area tersebut menjadi satu jalur saja, diharapkan sistem tersebut nantinya dapat membantu mengurai kemacetan yang mungkin terjadi selama masa arus balik.
"Sampai hari ini tidak ada kemacetan yang luar biasa disana dan semua masih bisa ditangani dengan sistem buka tutup, kemudian angka kecelakaan juga menurun di Nagreg, 68 persen, kemudian luka berat, luka ringan dan korban meninggal juga menurun," paparnya.
Adapun Kapolri melakukan tinjauan ke rest area Kilometer 62, dimana Ia mendengarkan paparan dari Dirlantas Mapolda Jabar Kombes Pol Tomex Kurniawan, terkait sistem pengaturan lalu lintas arus balik di Jawa Barat bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek dan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi semua stakeholder, khususnya Polri, yang telah bekerja dengan baik pada dua hari terakhir.
"Memang ada beberapa obstacles ya, yaitu sepeda motor untuk jalur pantura dan kalau di Cipali adalah yang beristirahat di badan jalan. Tadi kita sudah sepakat untuk konsentrasi di kedua obstacles tersebut," jelas Menhub Budi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Kapolri telah memutuskan untuk membuka 31 gerbang di Gerbang Tol Cikarang Utama guna memaksimalkan pelayanan dan mengurai kemacetan.
Pesan untuk Pemudik
Tito pun mengimbau kepada masyarakat yang hendak melakukan perjalanan kembali ke ibukota usai menghabiskan masa liburan Idul Fitri di kampung halaman, agar berhati-hati dan betul-betul mempersiapkan kendaraan mereka.
"Saya hanya sampaikan pesan pada masyarakat untuk hati-hati kembali ke Jakarta, betul-betul siapkan kendaraannya prima, isilah BBM dan siapkan makanan cadangan," katanya.
Ia juga menghimbau bagi para pengemudi truk-truk besar untuk dapat berbesar hati apabila para petugas memberikan prioritas bagi kendaraan kecil untuk sementara waktu.
"Pengalihan ke jalur Pantura, misalnya, agar dapat dipatuhi. Khususnya sampai dengan hari Minggu," pungkasnya.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.