Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada konferensi tingkat tinggi (KTT) negara-negara berperekonomian kuat dunia di Jerman pekan depan untuk pertama kalinya, kata seorang pejabat AS, Kamis.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih H.R. McMaster mengatakan kepada para wartawan bahwa agenda pertemuan pada pertemuan puncak G20 di Hamburg itu belum ditentukan.
Tuduhan, bahwa Rusia mencampuri pemilihan presiden tahun lalu serta berkomplot dengan tim kampanye Trump, kerap membayangi kemenangan tak terduga Trump serta masa lima bulan pertamanya menjabat sebagai presiden.
Kedua negara juga berbeda sikap soal perang saudara di Suriah. Moskow mendukung Presiden Bashar al-Assad sementara Amerika Serikat menyokong kelompok-kelompok pemberontak yang berupaya menggulingkan Bashar.
Washington juga membuat Rusia marah dengan melancarkan serangan peluru kendali ke sebuah pangkalan udara pemerintah Suriah pada April.
Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel mengatakan kepada Putin, Kamis, Jerman berharap dapat mempertemukan Putin dan Trump pada pertemuan puncak.
Sebelumnya, kantor kepresidenan Rusia, Kremlin, mengatakan Putin dan Trump akan bertemu di sela-sela penyelenggaraan KTT G20 namun tidak akan melakukan pertemuan secara terpisah.
"Mereka (Putin dan Trump, red) bagaimana pun akan bertemu di sana, di sela-sela pertemuan puncak ini, tapi untuk saat ini tidak ada rencana melakukan pertemuan (secara terpisah)," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada para wartawan.
Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan "mungkin tidak pantas" kalau Putin dan Trump tidak berbicara antara satu sama lain pada pertemuan puncak tersebut. Demikian laporan Reuters.
(Uu.T008)
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih H.R. McMaster mengatakan kepada para wartawan bahwa agenda pertemuan pada pertemuan puncak G20 di Hamburg itu belum ditentukan.
Tuduhan, bahwa Rusia mencampuri pemilihan presiden tahun lalu serta berkomplot dengan tim kampanye Trump, kerap membayangi kemenangan tak terduga Trump serta masa lima bulan pertamanya menjabat sebagai presiden.
Kedua negara juga berbeda sikap soal perang saudara di Suriah. Moskow mendukung Presiden Bashar al-Assad sementara Amerika Serikat menyokong kelompok-kelompok pemberontak yang berupaya menggulingkan Bashar.
Washington juga membuat Rusia marah dengan melancarkan serangan peluru kendali ke sebuah pangkalan udara pemerintah Suriah pada April.
Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel mengatakan kepada Putin, Kamis, Jerman berharap dapat mempertemukan Putin dan Trump pada pertemuan puncak.
Sebelumnya, kantor kepresidenan Rusia, Kremlin, mengatakan Putin dan Trump akan bertemu di sela-sela penyelenggaraan KTT G20 namun tidak akan melakukan pertemuan secara terpisah.
"Mereka (Putin dan Trump, red) bagaimana pun akan bertemu di sana, di sela-sela pertemuan puncak ini, tapi untuk saat ini tidak ada rencana melakukan pertemuan (secara terpisah)," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada para wartawan.
Pada Rabu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan "mungkin tidak pantas" kalau Putin dan Trump tidak berbicara antara satu sama lain pada pertemuan puncak tersebut. Demikian laporan Reuters.
(Uu.T008)
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.