New Delhi/Beijing (ANTARA News) - India memperingatkan China pada Jumat bahwa pembangunan jalan di dekat perbatasan bersama akan menyebabkan dampak keamanan yang serius, ketika Kementerian Luar Negeri China membantah pasukannya telah melanggar wilayah sekutu India, Bhutan.
Kebuntuan atas wilayah dataran tinggi dekat pegunungan India di negara bagian Sikkim, yang berbatasan dengan China, telah mengakibatkan ketegangan antara dua negara raksasa bertetangga itu, yang memiliki 3.500 km (2.175 mil) bagian wilayah yang diperdebatkan, lapor Reuters.
Menurut penafsiran China terhadap peristiwa yang terjadi, penjaga perbatasan India menyeberang ke wilayah Donglang China awal bulan Juni dan menggangu pekerjaan jalan di dataran tinggi itu.
Pasukan dari kedua belah pihak kemudian saling berhadapan di dekat lembah strategis yang dikendalikan oleh China, wilayah yang memisahkan India dari Bhutan dan memberi China akses ke daerah yang disebut "Leher Ayam", sebaris tanah tipis yang menghubungkan India dengan wilayah timur laut yang dikendalikan.
Bhutan mengatakan pada Kamis bahwa jalan tersebut dibangun di dalam wilayahnya.
Media India melaporkan bahwa perselisihan tersebut dimulai ketika China menghilangkan sebuah bungker tua milik India.
"India sangat prihatin dengan tindakan China baru-baru ini dan telah menyampaikan kepada Pemerintah China bahwa pembangunan tersebut akan mewakili perubahan status quo yang berarti dengan dampak keamanan serius bagi India," kata pihak Kemenlu India dalam sebuah pernyataan.
"Adalah penting bagi semua pihak terkait untuk menahan diri dan mematuhi pemahaman bilateral masing-masing, tidak mengubah status quo secara sepihak," kata kementerian tersebut.
Juru bicara Kemenlu China Lu Kang mengatakan bahwa pekerjaan jalan yang sedang berlangsung dikerjakan di wilayah China, bukan bagian sisi wilayah Bhutan.
China dan Bhutan belum mencapai kesepakatan akhir tentang pembagian penanda perbatasan mereka.
(Uu.Aulia/KR-AMQ/M007)
Kebuntuan atas wilayah dataran tinggi dekat pegunungan India di negara bagian Sikkim, yang berbatasan dengan China, telah mengakibatkan ketegangan antara dua negara raksasa bertetangga itu, yang memiliki 3.500 km (2.175 mil) bagian wilayah yang diperdebatkan, lapor Reuters.
Menurut penafsiran China terhadap peristiwa yang terjadi, penjaga perbatasan India menyeberang ke wilayah Donglang China awal bulan Juni dan menggangu pekerjaan jalan di dataran tinggi itu.
Pasukan dari kedua belah pihak kemudian saling berhadapan di dekat lembah strategis yang dikendalikan oleh China, wilayah yang memisahkan India dari Bhutan dan memberi China akses ke daerah yang disebut "Leher Ayam", sebaris tanah tipis yang menghubungkan India dengan wilayah timur laut yang dikendalikan.
Bhutan mengatakan pada Kamis bahwa jalan tersebut dibangun di dalam wilayahnya.
Media India melaporkan bahwa perselisihan tersebut dimulai ketika China menghilangkan sebuah bungker tua milik India.
"India sangat prihatin dengan tindakan China baru-baru ini dan telah menyampaikan kepada Pemerintah China bahwa pembangunan tersebut akan mewakili perubahan status quo yang berarti dengan dampak keamanan serius bagi India," kata pihak Kemenlu India dalam sebuah pernyataan.
"Adalah penting bagi semua pihak terkait untuk menahan diri dan mematuhi pemahaman bilateral masing-masing, tidak mengubah status quo secara sepihak," kata kementerian tersebut.
Juru bicara Kemenlu China Lu Kang mengatakan bahwa pekerjaan jalan yang sedang berlangsung dikerjakan di wilayah China, bukan bagian sisi wilayah Bhutan.
China dan Bhutan belum mencapai kesepakatan akhir tentang pembagian penanda perbatasan mereka.
(Uu.Aulia/KR-AMQ/M007)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.