Bantul (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan perbaikan infrastruktur rusak karena dampak cuaca ekstrem yang melanda wilayah DIY pada Selasa (29/11) tunggu laporan dari kabupaten/kota.
"Nanti kalau renovasi itu kalau sudah ada `reportnya` (laporan) dari kabupaten, dan kita belum tahu biarpun kita mendata," kata Sultan di sela meninjau lokasi pengungsian di Balai Desa Kebon Agung Imogiri, Kabupaten Bantul, Rabu.
Menurut dia, perbaikan atau rehab kontruksi pascabencana itu nantinya disesuaikan dengan permintaan dari kabupaten-kabupatan, bahwa bangunan dan fasilitas umum mana yang perlu dibenahi dan itu sesuai kajian.
Namun demikian, kata Sultan, yang perlu menjadi perhatian utama dan segera saat ini adalah penanganan korban bencana di pengungsian-pengungsian, dan untuk memaksimalkan penanganan Gubernur sudah tetapkan status Siaga Darurat Bencana.
"Itu (perbaikan) permintaan dari kabupaten misalnya yang rusak ini ini, kan gitu. Kalau saya perlu waktu, tetapi yang penting sekarang ini dinyatakan siaga darurat, sebagai bupati dan wali kota," kata Sultan.
Gubernur DIY mengatakan, dengan status siaga darurat itu maka kabupatan dan kota di DIY akan mempunyai posko sendiri-sendiri dan mengeluarkan SK (Surat Keterangan) Siaga Darurat selama satu minggu ke depan.
"Ini karena cuaca ekstrim, BMKG mengatakan tiga hari hujan terus seperti ini. Jadi mereka (pengungsi) harus dikasih makan, kalau tidak dinyatakan darurat kan tidak boleh bisa jadi temuan BPK, itu yang lebih dulu dilakukan," katanya.
Sultan juga mengatakan, setelah ada peninjauan dari Gubernur ini juga ada usulan-usulan dari kabupaten-kabupaten termasuk Bantul terkait kebutuhan apa yang perlu disiapkan segera dalam penanganan pascabencana.
"Nanti kan ada usulan-usulan dari kabupaten apa-apa yang kira-kira bisa kita bantu, tapi kabupatan itu juga sudah punya dana darurat, dasarnya keputusan dari gubernur itu dana darurat bisa ke luar," katanya.
Data dari BPBD Bantul menyebut, hujan deras pada Selasa (28/11) mengakibatkan tanah longsor dan pohon tumbang di puluhan titik, kemudian banjir atau genangan air di hampir merata baik ruas jalan hingga pemukiman wilayah Bantul.
Dampak dari kejadian itu merusak jaringan listrik, fasilitas umum, menutup akses jalan, merusak jembatan, kemudian tanah longsor menimpa rumah. Karena kejadian itu mengakibatkan ribuan warga Bantul mengungsi.
"Nanti kalau renovasi itu kalau sudah ada `reportnya` (laporan) dari kabupaten, dan kita belum tahu biarpun kita mendata," kata Sultan di sela meninjau lokasi pengungsian di Balai Desa Kebon Agung Imogiri, Kabupaten Bantul, Rabu.
Menurut dia, perbaikan atau rehab kontruksi pascabencana itu nantinya disesuaikan dengan permintaan dari kabupaten-kabupatan, bahwa bangunan dan fasilitas umum mana yang perlu dibenahi dan itu sesuai kajian.
Namun demikian, kata Sultan, yang perlu menjadi perhatian utama dan segera saat ini adalah penanganan korban bencana di pengungsian-pengungsian, dan untuk memaksimalkan penanganan Gubernur sudah tetapkan status Siaga Darurat Bencana.
"Itu (perbaikan) permintaan dari kabupaten misalnya yang rusak ini ini, kan gitu. Kalau saya perlu waktu, tetapi yang penting sekarang ini dinyatakan siaga darurat, sebagai bupati dan wali kota," kata Sultan.
Gubernur DIY mengatakan, dengan status siaga darurat itu maka kabupatan dan kota di DIY akan mempunyai posko sendiri-sendiri dan mengeluarkan SK (Surat Keterangan) Siaga Darurat selama satu minggu ke depan.
"Ini karena cuaca ekstrim, BMKG mengatakan tiga hari hujan terus seperti ini. Jadi mereka (pengungsi) harus dikasih makan, kalau tidak dinyatakan darurat kan tidak boleh bisa jadi temuan BPK, itu yang lebih dulu dilakukan," katanya.
Sultan juga mengatakan, setelah ada peninjauan dari Gubernur ini juga ada usulan-usulan dari kabupaten-kabupaten termasuk Bantul terkait kebutuhan apa yang perlu disiapkan segera dalam penanganan pascabencana.
"Nanti kan ada usulan-usulan dari kabupaten apa-apa yang kira-kira bisa kita bantu, tapi kabupatan itu juga sudah punya dana darurat, dasarnya keputusan dari gubernur itu dana darurat bisa ke luar," katanya.
Data dari BPBD Bantul menyebut, hujan deras pada Selasa (28/11) mengakibatkan tanah longsor dan pohon tumbang di puluhan titik, kemudian banjir atau genangan air di hampir merata baik ruas jalan hingga pemukiman wilayah Bantul.
Dampak dari kejadian itu merusak jaringan listrik, fasilitas umum, menutup akses jalan, merusak jembatan, kemudian tanah longsor menimpa rumah. Karena kejadian itu mengakibatkan ribuan warga Bantul mengungsi.
Pewarta: H. Sidik
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.