Jakarta (ANTARA News) - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat menyebutkan perlunya perumusan cara dan metode baru dalam memberikan pemahaman tentang Pancasila di kalangan masyarakat.
Hal itu disampaikan Ketua MK Arief Hidayat di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
"Pakar pedagogik bisa merumuskan cara dan metode dalam memberikan pemahaman," katanya.
Sebagai penjaga ideologi dasar negara, menurut dia, MK memiliki pusat kajian Pancasila dan hingga kini masih mencari metode yang pas untuk menemukan metode yang implementatif agar masyarakat semakin mudah memahami Pancasila.
"Sebab di tengah kohesi sosial bangsa kita yang melemah, kita perlu percepat, proses metode memang harus implementatif," katanya.
Ia mencontohkan, untuk dosen di perguruan tinggi misalnya implementasinya akan berbeda bagi pemberian pemahaman untuk tokoh atau organisasi massa.
"Tidak hanya indoktrinasi tapi nilai-nilai itu yang harus digali dan dipahamkan kepada bangsa, metodenya bisa apapun," katanya.
Soal rencana pembentukan badan pemantapan Pancasila, pihaknya menilai realisasinya harus dipercepat mengingat situasi saat ini yang mendesak bagi masyarakat.
Menurut Arief, memang ada jeda penerapan P4 pada orde baru dan saat era reformasi sehingga pemahaman soal Pancasila sangat dibutuhkan negara ini.
"Bung Karno di awal kemerdekaan yang penting membangun nation caracter supaya punya karakter khas Indonesia. Kalau Orde Baru metodenya indoktrinatif menggunakan alat kekuasaan untuk menekan. Jadi kalau sekarang metodenya harus diubah," katanya.
Hal itu disampaikan Ketua MK Arief Hidayat di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
"Pakar pedagogik bisa merumuskan cara dan metode dalam memberikan pemahaman," katanya.
Sebagai penjaga ideologi dasar negara, menurut dia, MK memiliki pusat kajian Pancasila dan hingga kini masih mencari metode yang pas untuk menemukan metode yang implementatif agar masyarakat semakin mudah memahami Pancasila.
"Sebab di tengah kohesi sosial bangsa kita yang melemah, kita perlu percepat, proses metode memang harus implementatif," katanya.
Ia mencontohkan, untuk dosen di perguruan tinggi misalnya implementasinya akan berbeda bagi pemberian pemahaman untuk tokoh atau organisasi massa.
"Tidak hanya indoktrinasi tapi nilai-nilai itu yang harus digali dan dipahamkan kepada bangsa, metodenya bisa apapun," katanya.
Soal rencana pembentukan badan pemantapan Pancasila, pihaknya menilai realisasinya harus dipercepat mengingat situasi saat ini yang mendesak bagi masyarakat.
Menurut Arief, memang ada jeda penerapan P4 pada orde baru dan saat era reformasi sehingga pemahaman soal Pancasila sangat dibutuhkan negara ini.
"Bung Karno di awal kemerdekaan yang penting membangun nation caracter supaya punya karakter khas Indonesia. Kalau Orde Baru metodenya indoktrinatif menggunakan alat kekuasaan untuk menekan. Jadi kalau sekarang metodenya harus diubah," katanya.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.