Filter kita itu adalah Pancasila yang berperan tidak hanya sebagai dasar negara ..."
Jakarta (ANTARA News) - Wali Kota Baubau AS Tamrin berpendapat Pancasila sudah lama terasingkan atau teralienasi di Era Reformasi sehingga kehadiran lembaga semacam Badan Pembina Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) di Era Orde Baru menjadi sangat penting.
"Selain tidak adanya lagi lembaga semacam BP7 walau kehadirannya dirasa bagus, acara-acara yang membantu pembumian nilai-nilai Pancasila juga berkurang," katanya kepada ANTARA News di Jakarta, Selasa, sehubungan dengan perayaan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni.
Akibat teralienasinya Pancasila sejak Era Reformasi, menurut dia, tidak sedikit pelajar yang tidak hafal urutan kelima sila dalam Pancasila, dan apalagi memahami nilai-nilainya.
Namun, ia mengemukakan, tumbuhnya kembali pemahaman dan kesadaran kolektif tentang pentingnya pembumian nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di kalangan elit akhir-akhir ini merupakan perkembangan positif yang patut didukung.
Terlebih lagi, dinilainya, pemahaman dan kesadaran bersama tersebut didukung pula oleh kehadiran lembaga semacam BP7 sehingga upaya membumikan nilai-nilai Pancasila itu akan semakin mudah di tengah pertarungan sengit ideologi, ekonomi dan sosial budaya antarbangsa di era globalisasi ini.
"Kita memerlukan filter untuk semua itu. Filter kita itu adalah Pancasila yang berperan tidak hanya sebagai dasar negara, pandangan hidup dan alat pemersatu bangsa, tetapi juga landasan filosofis," katanya.
Bahkan, instrumen dari gerakan revolusi mental yang diprogramkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak awal pemerintahannya itu sesungguhnya adalah wujud daru Pancasila, demikian AS Tamrin.
"Selain tidak adanya lagi lembaga semacam BP7 walau kehadirannya dirasa bagus, acara-acara yang membantu pembumian nilai-nilai Pancasila juga berkurang," katanya kepada ANTARA News di Jakarta, Selasa, sehubungan dengan perayaan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni.
Akibat teralienasinya Pancasila sejak Era Reformasi, menurut dia, tidak sedikit pelajar yang tidak hafal urutan kelima sila dalam Pancasila, dan apalagi memahami nilai-nilainya.
Namun, ia mengemukakan, tumbuhnya kembali pemahaman dan kesadaran kolektif tentang pentingnya pembumian nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di kalangan elit akhir-akhir ini merupakan perkembangan positif yang patut didukung.
Terlebih lagi, dinilainya, pemahaman dan kesadaran bersama tersebut didukung pula oleh kehadiran lembaga semacam BP7 sehingga upaya membumikan nilai-nilai Pancasila itu akan semakin mudah di tengah pertarungan sengit ideologi, ekonomi dan sosial budaya antarbangsa di era globalisasi ini.
"Kita memerlukan filter untuk semua itu. Filter kita itu adalah Pancasila yang berperan tidak hanya sebagai dasar negara, pandangan hidup dan alat pemersatu bangsa, tetapi juga landasan filosofis," katanya.
Bahkan, instrumen dari gerakan revolusi mental yang diprogramkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak awal pemerintahannya itu sesungguhnya adalah wujud daru Pancasila, demikian AS Tamrin.
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.