Jakarta (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan beasiswa pendidikan dan pelatihan singkat kepada 80 pelajar asal Afganistan untuk mendalami ilmu agama Islam di pesantren Indonesia.

Ketua MUI Ma'ruf Amin mengatakan pelaksanaan program beasiswa diklat tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan trilateral ulama-ulama dari Indonesia, Afganistan dan Pakistan pada Mei lalu.

"Program ini adalah tindak lanjut dari upaya dan ikhtiar yang dilakukan pemerintah untuk mengupayakan terjadinya perdamaian yang hakiki di Afganistan beberapa bulan lalu," kata Ma'ruf Amin pada pembukaan diklat tersebut di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat.

Program diklat tersebut fokus pendalaman praktik ajaran Islam di Indonesia yang masyarakatnya beragam dalam agama, suku, budaya dan ras. Melalui program tersebut, para pelajar dari Afghanistan diharapkan bisa mengambil pelajaran dari nilai-nilai perdamaian dalam kearifan lokal yang ada di Indonesia.

"Para peserta diharapkan dapat melihat dari dekat secara langsung bagaimana pemahamanan keagamanan yang diajarkan di Indonesia," tambah Ma'ruf.
Sementara Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang membuka program diklat tersebut, mengatakan pendidikan singkat tentang pendalaman agama Islam tersebut merupakan salah satu bagian dari upaya peningkatan hubungan persahabatan antara Afganistan dan Indonesia.

Konflik di Afganistan menjadi perhatian Pemerintah Indonesia, yang terus mendukung upaya untuk mewujudkan perdamaian di negara tersebut.

"Indonesia, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar selalu mendokaan dan berusaha membantu diplomasi, juga tentu berusaha keras sehingga perdamaian di Afganistan dapat dicapai untuk kemakmuran bersama," katanya.
Angkatan pertama Diklat Pendalaman Agama Islam, yang meliputi 80 pelajar asal Afganistan, akan belajar selama empat bulan di Pesantren Daarul Uluum di Lido, Bogor, dan Pesantren Tazakka di Batang, Jawa Tengah.
 
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2018