Jember (ANTARA News) - Dua perjalanan kereta api yakni KA Mutiara Timur relasi Banyuwangi-Surabaya tertahan di Stasiun Pasuruan dan KA Probowangi relasi Surabaya-Banyuwangi tertahan di Stasiun Bangil akibat banjir di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Jember Luqman Arif mengatakan pihaknya menerima laporan dari petugas jalan rel dan jembatan resort 9.1 Pasuruan bahwa mulai pukul 01.58 WIB di kilometer (KM) 58 + 1/3 antara Stasiun Pasuruan - Stasiun Bangil dengan ketinggian air mencapai 20 centimeter.
"Jalur rel tersebut dinyatakan berbahaya untuk dilewati perjalanan kereta karena arus banjir yang kencang dan menggenangi jalur KA sepanjang 200 meter tersebut menyebabkan 2 titik terjadinya gogosan (tanah dan batu hanyut)," tuturnya di Kantor Daop 9 Jember.
Akibat banjir di Pasuruan tersebut, lanjut dia, perjalanan dua kereta penumpang yakni KA Mutiara timur relasi Banyuwangi - Surabaya ditahan perjalanannya di Stasiun Pasuruan mulai pukul 03.17 WIB.
"Kereta kelas bisnis dan eksekutif itu berangkat kembali dari Stasiun Pasuruan dan melanjutkan perjalanan pada pukul 06.15 WIB, sehingga mengalami kelambatan sekitar 178 menit atau hampir tiga jam," katanya.
Jalur rel yang sempat tergenang banjir itu dinyatakan aman untuk dilewati perjalanan rangkaian kereta api kembali pada pukul 06.15 WIB.
Sedangkan KA Probowangi relasi Surabaya Gubeng - Banyuwangi ditahan perjalanannya di Stasiun Bangil yang tiba di stasiun setempat pukul 05.35 WIB dan baru melanjutkan perjalanan kembali pukul 06.48 WIB.
"Kereta dengan nomor perjalanan 219 tersebut mengalami kelambatan sekitar 77 menit atau satu jam lebih," ujarnya.
Luqman menjelaskan jalur yang sempat terendam tersebut sekarang bisa dilewati rangkaian kereta, namun laju kereta dibatasi dengan kecepatan maksimal 5 kilometer per jam.
"PT KAI meminta maaf kepada masyarakat khususnya kepada pengguna jasa angkutan kereta api akibat kelambatan dan ketidaknyamanan yang terjadi akibat banjir antara Stasiun Pasuruan dengan Stasiun Bangil," katanya menambahkan.
Ia mengatakan operasional perjalanan sejumlah rangkaian kereta api di wilayah Daop 9 Jember tetap berjalan normal, namun hanya mengalami kelambatan saat melintas di area banjir tersebut dengan kecepatan maksimal 5 km/jam.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Jember Luqman Arif mengatakan pihaknya menerima laporan dari petugas jalan rel dan jembatan resort 9.1 Pasuruan bahwa mulai pukul 01.58 WIB di kilometer (KM) 58 + 1/3 antara Stasiun Pasuruan - Stasiun Bangil dengan ketinggian air mencapai 20 centimeter.
"Jalur rel tersebut dinyatakan berbahaya untuk dilewati perjalanan kereta karena arus banjir yang kencang dan menggenangi jalur KA sepanjang 200 meter tersebut menyebabkan 2 titik terjadinya gogosan (tanah dan batu hanyut)," tuturnya di Kantor Daop 9 Jember.
Akibat banjir di Pasuruan tersebut, lanjut dia, perjalanan dua kereta penumpang yakni KA Mutiara timur relasi Banyuwangi - Surabaya ditahan perjalanannya di Stasiun Pasuruan mulai pukul 03.17 WIB.
"Kereta kelas bisnis dan eksekutif itu berangkat kembali dari Stasiun Pasuruan dan melanjutkan perjalanan pada pukul 06.15 WIB, sehingga mengalami kelambatan sekitar 178 menit atau hampir tiga jam," katanya.
Jalur rel yang sempat tergenang banjir itu dinyatakan aman untuk dilewati perjalanan rangkaian kereta api kembali pada pukul 06.15 WIB.
Sedangkan KA Probowangi relasi Surabaya Gubeng - Banyuwangi ditahan perjalanannya di Stasiun Bangil yang tiba di stasiun setempat pukul 05.35 WIB dan baru melanjutkan perjalanan kembali pukul 06.48 WIB.
"Kereta dengan nomor perjalanan 219 tersebut mengalami kelambatan sekitar 77 menit atau satu jam lebih," ujarnya.
Luqman menjelaskan jalur yang sempat terendam tersebut sekarang bisa dilewati rangkaian kereta, namun laju kereta dibatasi dengan kecepatan maksimal 5 kilometer per jam.
"PT KAI meminta maaf kepada masyarakat khususnya kepada pengguna jasa angkutan kereta api akibat kelambatan dan ketidaknyamanan yang terjadi akibat banjir antara Stasiun Pasuruan dengan Stasiun Bangil," katanya menambahkan.
Ia mengatakan operasional perjalanan sejumlah rangkaian kereta api di wilayah Daop 9 Jember tetap berjalan normal, namun hanya mengalami kelambatan saat melintas di area banjir tersebut dengan kecepatan maksimal 5 km/jam.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.