Lubuk Basung, Sumbar (ANTARA News) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta semua pihak telibat menyelamatkan Danau Maninjau di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dari pencemaran.
"Pemerintah Provinsi Sumbar, PLN yang menggunakan air danau untuk pembangkit listrik, Pemkab Agam dan masyarakat sekitar harus bersatu untuk mengembalikan kondisi air danau kembali bersih," kata Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hilman Nugrogo usai rapat membahas penyelamatan Danau Maninjau, di Lubuk Basung, Senin.
Ia mengatakan masing-masing kementerian yang memiliki keterkaitan harus memiliki program dan mengalokasikan anggarannya untuk mengatasi pencemaran danau itu.
Meskipun dana yang dianggarkan sedikit namun jika melibatkan banyak pihak maka pencemaran danau ini akan teratasi.
"Tidak bisa hanya mengandalkan KLHK saja, tetapi harus didukung kementerian lain seperti PLN, Pemprov Sumbar, Pemkab Agam dan masyarakat sekitar," katanya lagi.
Ia menyampaikan dari hasil kunjungannya ke Danau Maninjau, daerah aliran Sungai Antokan sudah tidak sehat lagi untuk diminum, karena airnya sudah berbau dan berwarna. Apabila air ini dikosumsi akan berdampak terhadap kesehatan warga.
Sementara itu Bupati Agam, Indra Catri mengatakan Pemkab Agam dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya guna menyelamatkan Danau Maninjau dari pencemaran.
Warga sering melakukan gotong royong untuk membersihkan enceng, membersihkan keramba jaring apung yang tidak dipakai, limbah rumah tangga dan sisa pakan ikan dari dasar danau.
Namun dengan kondisi danau yang sudah tercemar berat akibat pakan ikan membutuhkan biaya cukup besar untuk membuang sisa pakan ikan yang sekarang diperkirakan sudah mencapai 50 juta meter kubik.
Untuk itu Pemkab Agam membutuhkan dukungan pemerintah pusat dan pihak lain karena APBD Agam yang terbatas.
"Tanpa dukungan ini kita tidak bisa melakukan lebih untuk membersihkan danau. Kita juga berharap dukungan dari pembudidaya ikan agar tidak melakukan aktivitas budidaya secara berlebihan," katanya.
Koordinator Forum Masyarakat Adat Salingka Danau Maninjau (FMASDM) Agam, Popi Rajo Bintang mengucapkan terima kasih ke KLHK yang menurunkan tim untuk merespon aspirasi dari FMASDM.
"Kita telah melakukan pertemuan dengan KLHK dan kementerian lain untuk merespon kondisi ini," katanya.
"Pemerintah Provinsi Sumbar, PLN yang menggunakan air danau untuk pembangkit listrik, Pemkab Agam dan masyarakat sekitar harus bersatu untuk mengembalikan kondisi air danau kembali bersih," kata Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hilman Nugrogo usai rapat membahas penyelamatan Danau Maninjau, di Lubuk Basung, Senin.
Ia mengatakan masing-masing kementerian yang memiliki keterkaitan harus memiliki program dan mengalokasikan anggarannya untuk mengatasi pencemaran danau itu.
Meskipun dana yang dianggarkan sedikit namun jika melibatkan banyak pihak maka pencemaran danau ini akan teratasi.
"Tidak bisa hanya mengandalkan KLHK saja, tetapi harus didukung kementerian lain seperti PLN, Pemprov Sumbar, Pemkab Agam dan masyarakat sekitar," katanya lagi.
Ia menyampaikan dari hasil kunjungannya ke Danau Maninjau, daerah aliran Sungai Antokan sudah tidak sehat lagi untuk diminum, karena airnya sudah berbau dan berwarna. Apabila air ini dikosumsi akan berdampak terhadap kesehatan warga.
Sementara itu Bupati Agam, Indra Catri mengatakan Pemkab Agam dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya guna menyelamatkan Danau Maninjau dari pencemaran.
Warga sering melakukan gotong royong untuk membersihkan enceng, membersihkan keramba jaring apung yang tidak dipakai, limbah rumah tangga dan sisa pakan ikan dari dasar danau.
Namun dengan kondisi danau yang sudah tercemar berat akibat pakan ikan membutuhkan biaya cukup besar untuk membuang sisa pakan ikan yang sekarang diperkirakan sudah mencapai 50 juta meter kubik.
Untuk itu Pemkab Agam membutuhkan dukungan pemerintah pusat dan pihak lain karena APBD Agam yang terbatas.
"Tanpa dukungan ini kita tidak bisa melakukan lebih untuk membersihkan danau. Kita juga berharap dukungan dari pembudidaya ikan agar tidak melakukan aktivitas budidaya secara berlebihan," katanya.
Koordinator Forum Masyarakat Adat Salingka Danau Maninjau (FMASDM) Agam, Popi Rajo Bintang mengucapkan terima kasih ke KLHK yang menurunkan tim untuk merespon aspirasi dari FMASDM.
"Kita telah melakukan pertemuan dengan KLHK dan kementerian lain untuk merespon kondisi ini," katanya.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.