Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, ditutup melemah sebesar 8,55 poin di tengah antisipasi investor terhadap data ekonomi domestik yang akan dirilis.
IHSG BEI ditutup turun 8,55 poin atau 0,16 persen menjadi 5.294,10 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 5,38 poin (0,61 persen) menjadi 877,35 poin.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa IHSG BEI ditutup melemah meskipun pada sepanjang perdagangan IHSG sempat berada di area positif. Fluktuasi itu disebabkan antisipasi investor terhadap data ekonomi domestik yang akan dirilis dalam waktu dekat ini.
"Investor terlihat antisipasi pada data ekonomi domestik seperti inflasi dan manufaktur," katanya.
Ia menambahkan bahwa investor asing pun tercatat melakukan aksi lepas saham. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp405,8 miliar pada hari ini (Selasa, 31/1).
Ia memaparkan bahwa saham-saham sektor industri dasar menjadi yang terdalam mengalami aksi jual. sedangkan sektor pertanian menjadi penopang optimisme pasar seiring dengan naiknya harga komoditas.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 372.882 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,668 miliar lembar saham senilai Rp6,800 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks KOSPI Korea melemah 16,02 poin (0,77 persen) ke level 2.067,57, indeks Nikkei turun 327,51 poin (1,69 persen) ke level 19.041,34, dan Straits Times melemah 18,05 poin (0,59 persen) posisi 3.046,80.
IHSG BEI ditutup turun 8,55 poin atau 0,16 persen menjadi 5.294,10 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 5,38 poin (0,61 persen) menjadi 877,35 poin.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa IHSG BEI ditutup melemah meskipun pada sepanjang perdagangan IHSG sempat berada di area positif. Fluktuasi itu disebabkan antisipasi investor terhadap data ekonomi domestik yang akan dirilis dalam waktu dekat ini.
"Investor terlihat antisipasi pada data ekonomi domestik seperti inflasi dan manufaktur," katanya.
Ia menambahkan bahwa investor asing pun tercatat melakukan aksi lepas saham. Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp405,8 miliar pada hari ini (Selasa, 31/1).
Ia memaparkan bahwa saham-saham sektor industri dasar menjadi yang terdalam mengalami aksi jual. sedangkan sektor pertanian menjadi penopang optimisme pasar seiring dengan naiknya harga komoditas.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 372.882 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,668 miliar lembar saham senilai Rp6,800 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks KOSPI Korea melemah 16,02 poin (0,77 persen) ke level 2.067,57, indeks Nikkei turun 327,51 poin (1,69 persen) ke level 19.041,34, dan Straits Times melemah 18,05 poin (0,59 persen) posisi 3.046,80.
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.