Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya membubarkan pesta kaum homoseksual alias gay party di Surabaya.
"Pesta itu berlangsung di suatu ruang kamar eksekutif Hotel Oval Surabaya," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga, dalam jumpa pers di Surabaya, Minggu sore.
Dia mengatakan, polisi menggerebek di ruang kamar hotel itu setelah mendapat laporan dari masyarakat.
"Setelah mendapat kepastian nomor kamar yang digunakan sebagai tempat pesta, kami kemudian melakukan penggerebekan di kamar nomor 314 dan 203 Hotel Oval pada pukul 00.15 Minggu dini hari," ujarnya.
Silitonga menggambarkan, ruang kamar yang disewa kalangan homoseksual ini jenis eksekutif.
"Jadi ruangan ini besar. Ada semacam ruang lobinya, yang mereka gunakan untuk registrasi, selain terdiri dari dua kamar lainnya dan kamar mandi," katanya.
Di dua kamar itulah polisi mendapati belasan kaum gay sedang berpesta. Seorang di antara mereka, kata dia, dalam keadaan tanpa busana.
"Sebenarnya pesta utamanya berlangsung di satu kamar di ruangan itu. Kamar lainnya sepertinya digunakan sebagai tempat kelanjutan dari pesta yang berlangsung di satu kamar utama," katanya.
Pesta lanjutan yang dimaksud, terkait dengan ketertarikan mereka satu dengan lainnya.
Bahkan, aktivitas seksual pasangan-pasangan itu bisa disaksikan langsung oleh yang lain. "Ini kan jadinya bermain seks di hadapan umum," ungkapnya.
Berdasarkan pengakuan para peserta pesta kaum homoseksual yang digali polisi, tiap peserta bisa berganti-ganti pasangan jika saling tertarik dan bahkan bisa beraktivitas bersama-sama.
14 orang diringkus dari penggerebekan itu, yang semuanya peserta pesta kalangan homoseksual itu.
"Delapan di antaranya telah kita tetapkan sebagai tersangka, enam lainnya sementara masih berstatus sebagai saksi," katanya.
"Jadi dalam pesta ini juga disediakan film porno untuk membangkitkan gairah mereka dalam berpesta. Tentu film pornonya yang diputar ya juga tentang aktivitas seksual pasangan gay," jelasnya.
Sedangkan dari delapan orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, salah satunya adalah yang menjadi inisiator terselenggaranya pesta ini, yaitu berinisial An, warga Jombang, yang sehari-harinya berwira usaha rental Playstation di rumahnya.
"Tersangka An ini menyebar undangan lewat media sosial, lalu peserta yang tertarik diminta bayar antara Rp50.000-Rp 100.000 Penyewa ruang kamar di Hotel Oval sebagai tempat pesta tersebut juga atas nama tersangka An," jelasnya.
Polisi juga menyita flashdisk berisi film porno beserta televisinya, sprei kamar hotel, serta minyak zaitun dan beberapa merk krim berbentuk pasta yang diduga digunakan sebagai pelumas dalam pesta kaum homoseksual itu.
Para tersangka dijerat pasal 32, 33, dan 34 UU Nomor 44/2008 tentang Pornografi dan pasal 45 UU Nomor 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
"Pesta itu berlangsung di suatu ruang kamar eksekutif Hotel Oval Surabaya," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga, dalam jumpa pers di Surabaya, Minggu sore.
Dia mengatakan, polisi menggerebek di ruang kamar hotel itu setelah mendapat laporan dari masyarakat.
"Setelah mendapat kepastian nomor kamar yang digunakan sebagai tempat pesta, kami kemudian melakukan penggerebekan di kamar nomor 314 dan 203 Hotel Oval pada pukul 00.15 Minggu dini hari," ujarnya.
Silitonga menggambarkan, ruang kamar yang disewa kalangan homoseksual ini jenis eksekutif.
"Jadi ruangan ini besar. Ada semacam ruang lobinya, yang mereka gunakan untuk registrasi, selain terdiri dari dua kamar lainnya dan kamar mandi," katanya.
Di dua kamar itulah polisi mendapati belasan kaum gay sedang berpesta. Seorang di antara mereka, kata dia, dalam keadaan tanpa busana.
"Sebenarnya pesta utamanya berlangsung di satu kamar di ruangan itu. Kamar lainnya sepertinya digunakan sebagai tempat kelanjutan dari pesta yang berlangsung di satu kamar utama," katanya.
Pesta lanjutan yang dimaksud, terkait dengan ketertarikan mereka satu dengan lainnya.
Bahkan, aktivitas seksual pasangan-pasangan itu bisa disaksikan langsung oleh yang lain. "Ini kan jadinya bermain seks di hadapan umum," ungkapnya.
Berdasarkan pengakuan para peserta pesta kaum homoseksual yang digali polisi, tiap peserta bisa berganti-ganti pasangan jika saling tertarik dan bahkan bisa beraktivitas bersama-sama.
14 orang diringkus dari penggerebekan itu, yang semuanya peserta pesta kalangan homoseksual itu.
"Delapan di antaranya telah kita tetapkan sebagai tersangka, enam lainnya sementara masih berstatus sebagai saksi," katanya.
"Jadi dalam pesta ini juga disediakan film porno untuk membangkitkan gairah mereka dalam berpesta. Tentu film pornonya yang diputar ya juga tentang aktivitas seksual pasangan gay," jelasnya.
Sedangkan dari delapan orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, salah satunya adalah yang menjadi inisiator terselenggaranya pesta ini, yaitu berinisial An, warga Jombang, yang sehari-harinya berwira usaha rental Playstation di rumahnya.
"Tersangka An ini menyebar undangan lewat media sosial, lalu peserta yang tertarik diminta bayar antara Rp50.000-Rp 100.000 Penyewa ruang kamar di Hotel Oval sebagai tempat pesta tersebut juga atas nama tersangka An," jelasnya.
Polisi juga menyita flashdisk berisi film porno beserta televisinya, sprei kamar hotel, serta minyak zaitun dan beberapa merk krim berbentuk pasta yang diduga digunakan sebagai pelumas dalam pesta kaum homoseksual itu.
Para tersangka dijerat pasal 32, 33, dan 34 UU Nomor 44/2008 tentang Pornografi dan pasal 45 UU Nomor 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.