Sukabumi, Jabar (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyerahkan sebanyak 5.500 sertifikat tanah kepada masyarakat di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis.
"Setahun biasanya mengeluarkan 500.000 sertifikat seluruh Indonesia. Tapi tahun ini 5 juta sertifikat mau kita keluarkan, tahun depan 7 juta sertifikat," kata Presiden dalam sambutannya saat acara penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat se-Sukabumi di lapangan Sekolah Pembentukan Perwira, Sukabumi.
Menurut Presiden, sertifikat itu berguna sebagai bukti hukum hak kepemilikan atas tanah untuk menghindari sengketa.
Selain itu, Presiden juga meminta masyarakat yang hendak memanfaatkan sertifikat sebagai jaminan pinjaman modal untuk menghitung kemampuan keuangan secara matang.
"Ingat, saya titip, kalau pinjam uang di bank itu dihitung, dikalkulasi, bisa nyicil tidak, bisa bayar tidak. Saya hanya titip hati-hati," ujar Jokowi.
Kemudian, Jokowi di depan ribuan masyarakat yang hadir juga menitipkan agar sertifikat tanah dijaga dengan baik agar tidak rusak.
Sementara itu Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil menjelaskan sebanyak 2.500 warga asal Kota Sukabumi dan 2.395 orang dari Kabupaten Sukabumi menghadiri penyerahan sertifikat itu.
Sofyan menyebut pemanfaatan sertifikat untuk jaminan pinjaman modal di Provinsi Jawa Barat cukup besar, dengan jumlah yang digelontorkan mencapai Rp92,1 triliun.
Dengan sertifikat itu, pemerintah daerah juga memperoleh pendapatan dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar Rp1,1 triliun pada 2017.
Dari sebanyak 19.852.000 bidang tanah di Jawa Barat, sebanyak 6.482.000 bidang sudah mendapatkan sertifikat, jelas Sofyan.
"Setahun biasanya mengeluarkan 500.000 sertifikat seluruh Indonesia. Tapi tahun ini 5 juta sertifikat mau kita keluarkan, tahun depan 7 juta sertifikat," kata Presiden dalam sambutannya saat acara penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat se-Sukabumi di lapangan Sekolah Pembentukan Perwira, Sukabumi.
Menurut Presiden, sertifikat itu berguna sebagai bukti hukum hak kepemilikan atas tanah untuk menghindari sengketa.
Selain itu, Presiden juga meminta masyarakat yang hendak memanfaatkan sertifikat sebagai jaminan pinjaman modal untuk menghitung kemampuan keuangan secara matang.
"Ingat, saya titip, kalau pinjam uang di bank itu dihitung, dikalkulasi, bisa nyicil tidak, bisa bayar tidak. Saya hanya titip hati-hati," ujar Jokowi.
Kemudian, Jokowi di depan ribuan masyarakat yang hadir juga menitipkan agar sertifikat tanah dijaga dengan baik agar tidak rusak.
Sementara itu Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil menjelaskan sebanyak 2.500 warga asal Kota Sukabumi dan 2.395 orang dari Kabupaten Sukabumi menghadiri penyerahan sertifikat itu.
Sofyan menyebut pemanfaatan sertifikat untuk jaminan pinjaman modal di Provinsi Jawa Barat cukup besar, dengan jumlah yang digelontorkan mencapai Rp92,1 triliun.
Dengan sertifikat itu, pemerintah daerah juga memperoleh pendapatan dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar Rp1,1 triliun pada 2017.
Dari sebanyak 19.852.000 bidang tanah di Jawa Barat, sebanyak 6.482.000 bidang sudah mendapatkan sertifikat, jelas Sofyan.
Editor: Heppy Ratna
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.