Saya bangga bahwa krisis yang cukup sulit dihadapi Telkom bisa ditangani dengan baik
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Rini Soemarno, Kamis siang, mengunjungi Crisis Center Telkom Group di Telkom Integrated Operation Center (TIOC) , Graha Merah Putih, untuk memberikan dukungan kepada manajemen yang telah bekerja keras mengatasi krisis akibat terjadi anomali pergeseran ponting satelit Telkom-1.
Rini menyampaikan dukungan moril melalui video conference dengan para petugas yang sedang menyelesaikan proses pemulihan jaringan di beberapa lokasi di seluruh wilayah Indonesia.
Bahkan saat membuka pembicaraan Rini sempat menitikkan air mata. Matanya berkaca-kaca menahan haru melihat perjuangan manajemen dan teknisi Telkom menangani satelit Telkom-1.
"Saya bangga bahwa krisis yang cukup sulit dihadapi Telkom bisa ditangani dengan baik. Selain menyelesaikan permasalahan di lapangan, manajemen juga dengan cepat menjalin komunikasi dengan seluruh pelanggan sehingga tidak ada pelanggan yang merasa benar-benar dirugikan," kata Rini.
Ia menjelaskan, dalam proses pemulihan layanan satelit Telkom-1 itu, manajemen TelkomGroup dengan cepat berkomunikasi dengan semua pihak terkait dengan satelit.
"Dengan komunikasi itu semua pihak menyadari bahwa hal tersebut bisa terjadi di luar kontrol kita semua," tegas Rini.
Rini menekankan bahwa recovery dan relokasi pelanggan satelit Telkom-1 bekerja harus dapat diselesaikan dengan baik.
"Mohon semua teman-teman TelkomGroup di semua wilayah regional bekerja keras. Saya akui sulit. Saya sendiri ketika berkunjung ke Pulau Liran, daerah terpencil perbatasan dengan Timor Timur, membutuhkan perjuangan untuk mencapainya, bahkan harus menempuh perjalanan laut delapan jam dari Ambon," ujar Rini.
Ia juga berpesan bahwa pengalaman ini dapat dijadikan pelajaran agar Telkom bisa mencapai cita-cita yang diinginkan semua pihak menjadi salah satu perusahaan satelit terbesar dunia.
Sementara itu, CEO TelkomGroup Alex J. Sinaga mengatakan, lebih dari 1.000 teknisi TelkomGroup dari seluruh Indonesia terlibat dalam migrasi layanan dari Telkom-1 ke Telkom 2, Telkom 3S dan satelit lainnya.
"Proses migrasi ini harus selesai pada tanggal 10 September 2017 segenap personel fokus bekerja selama 7x24 jam di bawah komando crisis center," ujar Alex.
Ia menjelaskan, hingga Kamis ini .647 site pelanggan termasuk di dalamnya 4.132 site berbasis teknologi Very Small Apperture Terminal/VSAT telah selesai dimigrasikan dan beroperasi normal.
Namun demikian kerja keras masih terus dibutuhkan untuk sesegera mungkin dapat memulihkan layanan hingga 15.000 site lainnya. Saat ini, kecepatan recovery site telah mencapai 1.200 site per hari.
Rini menyampaikan dukungan moril melalui video conference dengan para petugas yang sedang menyelesaikan proses pemulihan jaringan di beberapa lokasi di seluruh wilayah Indonesia.
Bahkan saat membuka pembicaraan Rini sempat menitikkan air mata. Matanya berkaca-kaca menahan haru melihat perjuangan manajemen dan teknisi Telkom menangani satelit Telkom-1.
"Saya bangga bahwa krisis yang cukup sulit dihadapi Telkom bisa ditangani dengan baik. Selain menyelesaikan permasalahan di lapangan, manajemen juga dengan cepat menjalin komunikasi dengan seluruh pelanggan sehingga tidak ada pelanggan yang merasa benar-benar dirugikan," kata Rini.
Ia menjelaskan, dalam proses pemulihan layanan satelit Telkom-1 itu, manajemen TelkomGroup dengan cepat berkomunikasi dengan semua pihak terkait dengan satelit.
"Dengan komunikasi itu semua pihak menyadari bahwa hal tersebut bisa terjadi di luar kontrol kita semua," tegas Rini.
Rini menekankan bahwa recovery dan relokasi pelanggan satelit Telkom-1 bekerja harus dapat diselesaikan dengan baik.
"Mohon semua teman-teman TelkomGroup di semua wilayah regional bekerja keras. Saya akui sulit. Saya sendiri ketika berkunjung ke Pulau Liran, daerah terpencil perbatasan dengan Timor Timur, membutuhkan perjuangan untuk mencapainya, bahkan harus menempuh perjalanan laut delapan jam dari Ambon," ujar Rini.
Ia juga berpesan bahwa pengalaman ini dapat dijadikan pelajaran agar Telkom bisa mencapai cita-cita yang diinginkan semua pihak menjadi salah satu perusahaan satelit terbesar dunia.
Sementara itu, CEO TelkomGroup Alex J. Sinaga mengatakan, lebih dari 1.000 teknisi TelkomGroup dari seluruh Indonesia terlibat dalam migrasi layanan dari Telkom-1 ke Telkom 2, Telkom 3S dan satelit lainnya.
"Proses migrasi ini harus selesai pada tanggal 10 September 2017 segenap personel fokus bekerja selama 7x24 jam di bawah komando crisis center," ujar Alex.
Ia menjelaskan, hingga Kamis ini .647 site pelanggan termasuk di dalamnya 4.132 site berbasis teknologi Very Small Apperture Terminal/VSAT telah selesai dimigrasikan dan beroperasi normal.
Namun demikian kerja keras masih terus dibutuhkan untuk sesegera mungkin dapat memulihkan layanan hingga 15.000 site lainnya. Saat ini, kecepatan recovery site telah mencapai 1.200 site per hari.
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.