Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore, bergerak melemah tipis sebesar lima poin menjadi Rp13.345 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.340 per dolar Amerika Serikat (AS).
Analis Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa dolar AS cenderung mengalami penguatan terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah menjelang pengumuman angka penggajian pekerjaan non pertanian (Non Farm Payrolls/NFP) Amerika Serikat.
"Data itu merupakan salah satu kunci penggerak nilai tukar mata uang dolar AS. Diproyeksikan, data NFP Amerika Serikat masih baik mencapai sekitar 180 ribu pekerja," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, penguatan dolar AS juga dipicu faktor teknikal menyusul sejumlah spekulan menilai pergerakan dolar AS yang cenderung melemah sejak awal tahun ini, menarik untuk diakumulasi kembali.
Kendati demikian, penguatan dolar AS di dalam negeri relatif masih terbatas menyusul akan diumumkannya kebijakan ekonomi baru dari pemerintah dalam waktu dekat ini.
"Pelaku pasar optimistis kebijakan ekonomi yang akan diumumkan akan dapat lebih mendukung pertumbuhan ekonomi nasional ke depan," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan bahwa dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang dunia menyusul antisipasi pasar terhadap hasil revisi produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua tahun ini.
"Pasar memprediksi PDB Amerika Serikat kuartal kedua direvisi lebih tinggi menjadi 2,7 persen dari estimasi awal di 2,6 persen," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu ini (30/8) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.343 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.348 per dolar AS.
Analis Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa dolar AS cenderung mengalami penguatan terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah menjelang pengumuman angka penggajian pekerjaan non pertanian (Non Farm Payrolls/NFP) Amerika Serikat.
"Data itu merupakan salah satu kunci penggerak nilai tukar mata uang dolar AS. Diproyeksikan, data NFP Amerika Serikat masih baik mencapai sekitar 180 ribu pekerja," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, penguatan dolar AS juga dipicu faktor teknikal menyusul sejumlah spekulan menilai pergerakan dolar AS yang cenderung melemah sejak awal tahun ini, menarik untuk diakumulasi kembali.
Kendati demikian, penguatan dolar AS di dalam negeri relatif masih terbatas menyusul akan diumumkannya kebijakan ekonomi baru dari pemerintah dalam waktu dekat ini.
"Pelaku pasar optimistis kebijakan ekonomi yang akan diumumkan akan dapat lebih mendukung pertumbuhan ekonomi nasional ke depan," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan bahwa dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang dunia menyusul antisipasi pasar terhadap hasil revisi produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua tahun ini.
"Pasar memprediksi PDB Amerika Serikat kuartal kedua direvisi lebih tinggi menjadi 2,7 persen dari estimasi awal di 2,6 persen," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu ini (30/8) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.343 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.348 per dolar AS.
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.