Meningkatnya investasi di dalam negeri akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional ke depan secara berkelanjutan
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore, bergerak menguat sebesar tujuh poin menjadi Rp13.339 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.346 per dolar AS.
"Pemerintah yang mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha direspons positif pelaku pasar uang di dalam negeri," kata Analis Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Kamis.
"Pemerintah yang mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha direspons positif pelaku pasar uang di dalam negeri," kata Analis Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Kamis.
Ia mengharapkan bahwa melalui kebijakan itu, proses penerbitan perizinan berusaha dapat lebih terukur oleh pelaku usaha yang akhirnya dapat mendorong realisasi investasi di dalam negeri dapat terus meningkat.
"Meningkatnya investasi di dalam negeri akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional ke depan secara berkelanjutan," katanya.
Kendati demikian, menurut dia, apresiasi rupiah relatif masih terbatas menyusul akan dirilisnya sejumlah data ekonomi Amerika Serikat pada akhir pekan ini. Salah satu yang menjadi fokus pelaku pasar yakni data klaim pengangguran di Amerika Serikat.
Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan bahwa jika data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis mencatatkan hasil yang optimis, maka akan mempersolid pergerakan dolar AS ke depannya.
"Data ekonomi AS yang mencatatkan hasil positif akan mempersolid pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis ini (31/8) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.351 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.343 per dolar AS.
"Meningkatnya investasi di dalam negeri akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional ke depan secara berkelanjutan," katanya.
Kendati demikian, menurut dia, apresiasi rupiah relatif masih terbatas menyusul akan dirilisnya sejumlah data ekonomi Amerika Serikat pada akhir pekan ini. Salah satu yang menjadi fokus pelaku pasar yakni data klaim pengangguran di Amerika Serikat.
Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan bahwa jika data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis mencatatkan hasil yang optimis, maka akan mempersolid pergerakan dolar AS ke depannya.
"Data ekonomi AS yang mencatatkan hasil positif akan mempersolid pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis ini (31/8) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.351 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.343 per dolar AS.
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.