Usai acara pembukaan, koleksi abaya Dian Pelangi langsung diserbu oleh pengunjung, baik yang berasal dari Indonesia maupun warga Arab Saudi.
"Alhamdulillah banget. Kita persiapkan dengan baik lah untuk ini," kata Dian Pelangi kepada Antara di Jeddah, Rabu (28/11) malam waktu setempat. 
Desainer 27 tahun ini menceritakan bahwa ini adalah kali pertama koleksinya ditampilkan di tengah pasar Arab Saudi, dan langsung mendapat sambutan positif.
Dian mempersiapkan sejumlah koleksi yang sekiranya bisa diminati oleh muslimah di Arab Saudi.
"Jadi kita mengakulturasi beberapa budaya yang biasa dikenakan, diaplikasikan di Arab Saudi dengan budaya di indonesia," ungkap Dian.
Oleh karena itu, koleksi yang dipamerkan yakni berupa abaya dan pakaian terusan yang dominan berwarna hitam namun menggunakan motif-motif khas Indonesia seperti songket, tenun, dan jumputan yang berbahan ATBM.
Menurut Dian, produk abaya dan pakaian muslim asal Indonesia sudah dapat bersaing di dunia global, yang masih dapat ditingkatkan karena keunggulan dari sisi kualitas, desain, inovasi dan merek.
Dian berharap, koleksinya dapat terus eksis di pasar Jedah dan seluruh wilayah Arab Saudi.
"Semoga ini menjadi pembuka peluang. Kita memang maunya jangka panjang ada di sini, eksis di pasar Arab Saudi," kata Dian.
Baca juga: Alasan Dian Pelangi lebih senang fashion show di Timur Tengah

Baca juga: Enam desainer Indonesia terlibat dalam Contemporary Muslim Fashions

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2018