Jakarta (ANTARA News) - Emma Hammett, mantan perawat yang menjadi pelatih pertolongan pertama, menulis dalam The Hippocratic Post tentang mitos-mitos terkait donor darah yang memicu masyarakat enggan menyumbang darahnya sehingga palang merah mengalami keterbatasan stok.
Mitos-mitos yang beredar antara lain orang yang bertato, vegetarian, hingga sedang mengonsumsi jenis obat tertentu tidak boleh mendonorkan darahnya.
"Itu benar-benar tidak menyakitkan dan kamu pergi dengan perasaan hangat seperti menyadari bahwa kamu mungkin memang baru saja menyelamatkan hidup seseorang," kata Emma dilansir Daily Mail, Jumat.
Emma kemudian menuliskan mitos apa saja yang dipercaya oleh masyarakat dan berikut ini adalah beberapa diantaranya.
Baca juga: Siswi SMA Jakarta ciptakan aplikasi tingkatkan pendonor darah
1. Mitos akan terinfeksi HIV atau penyakit lainnya jika mendonorkan darah.
Faktanya, ada prosedur yang jelas setiap pengambilan darah. Sterilitas menjadi hal yang paling utama, setiap pendonor menggunakan jarum yang baru dan setelah itu dibuang dengan benar. Penggunaan peralatan dan teknik steril yang dilakukan petugas membatasi kemungkinan infeksi.
2. Saat sedang minum obat berarti tidak bisa menjadi pendonor.
Faktanya, hal tersebut tergantung dari obat apa yang sedang dikonsumsi. Anda cukup memberitahu tentang obat apa saja yang sedang Anda minum sebelum menyumbangkan darah.
3. Menjadi vegetarian berarti tidak memiliki cukup zat besi untuk disumbangkan.
Faktanya, vegetarian tetap dapat menyumbangkan darah. Zat besi yang dibutuhkan tetap ada karena diambil dari tubuh. Setelah melakukan donor darah, para vegetarian bisa melakukan diet seimbang dan ini biasanya memakan waktu sekira satu bulan atau lebih.
4. Wanita hamil bisa memberikan darah.
Faktanya, wanita yang hamil atau mereka yang menerima transfusi darah selama kehamilan atau persalinan tidak dapat menyumbangkan darah.
Baca juga: Selain keluarga, orang lain pun bisa jadi donor pasien kanker darah
5. Anda tidak dapat memberikan darah jika sedang menstruasi.
Faktanya, Anda tetap bisa melakukannya. Namun jika saat menstruasi Anda mengalami periode yang berat seperti kurang darah atau pusing, lebih baik menunggu sampai selesai. Hal ini untuk memastikan bahwa Anda tidak menderita penurunan kadar zat besi yang membuat Anda merasa tidak sehat dalam jangka pendek.
6. Anda tidak bisa mendonor darah jika memiliki tato atau piercing.
Faktanya, Anda tetap bisa menyumbangkan darah. Namun, jika Anda baru saja membuat tato atau piercing, Anda harus menunggu selama kurang lebih empat bulan sebelum melakukan donor darah. Hal tersebut telah menjadi pedoman pendonoran darah di United Kingdom.
7. Anda hanya dapat menyumbangkan darah setahun sekali.
Faktanya, pria dapat menyumbang darah maksimal empat kali setahun, sedangkan wanita tiga kali setahun. Disarankan ada jarak tiga bulan agar tubuh dapat meningkatkan jumlah hemoglobin hingga di tingkat normal.
8. Orang tua tidak bisa menyumbangkan darah.
Faktanya, siapapun hingga usia 60 tahun yang masih bugar dan sehat dapat memberikan darah.
Mitos-mitos yang beredar antara lain orang yang bertato, vegetarian, hingga sedang mengonsumsi jenis obat tertentu tidak boleh mendonorkan darahnya.
"Itu benar-benar tidak menyakitkan dan kamu pergi dengan perasaan hangat seperti menyadari bahwa kamu mungkin memang baru saja menyelamatkan hidup seseorang," kata Emma dilansir Daily Mail, Jumat.
Emma kemudian menuliskan mitos apa saja yang dipercaya oleh masyarakat dan berikut ini adalah beberapa diantaranya.
Baca juga: Siswi SMA Jakarta ciptakan aplikasi tingkatkan pendonor darah
1. Mitos akan terinfeksi HIV atau penyakit lainnya jika mendonorkan darah.
Faktanya, ada prosedur yang jelas setiap pengambilan darah. Sterilitas menjadi hal yang paling utama, setiap pendonor menggunakan jarum yang baru dan setelah itu dibuang dengan benar. Penggunaan peralatan dan teknik steril yang dilakukan petugas membatasi kemungkinan infeksi.
2. Saat sedang minum obat berarti tidak bisa menjadi pendonor.
Faktanya, hal tersebut tergantung dari obat apa yang sedang dikonsumsi. Anda cukup memberitahu tentang obat apa saja yang sedang Anda minum sebelum menyumbangkan darah.
3. Menjadi vegetarian berarti tidak memiliki cukup zat besi untuk disumbangkan.
Faktanya, vegetarian tetap dapat menyumbangkan darah. Zat besi yang dibutuhkan tetap ada karena diambil dari tubuh. Setelah melakukan donor darah, para vegetarian bisa melakukan diet seimbang dan ini biasanya memakan waktu sekira satu bulan atau lebih.
4. Wanita hamil bisa memberikan darah.
Faktanya, wanita yang hamil atau mereka yang menerima transfusi darah selama kehamilan atau persalinan tidak dapat menyumbangkan darah.
Baca juga: Selain keluarga, orang lain pun bisa jadi donor pasien kanker darah
5. Anda tidak dapat memberikan darah jika sedang menstruasi.
Faktanya, Anda tetap bisa melakukannya. Namun jika saat menstruasi Anda mengalami periode yang berat seperti kurang darah atau pusing, lebih baik menunggu sampai selesai. Hal ini untuk memastikan bahwa Anda tidak menderita penurunan kadar zat besi yang membuat Anda merasa tidak sehat dalam jangka pendek.
6. Anda tidak bisa mendonor darah jika memiliki tato atau piercing.
Faktanya, Anda tetap bisa menyumbangkan darah. Namun, jika Anda baru saja membuat tato atau piercing, Anda harus menunggu selama kurang lebih empat bulan sebelum melakukan donor darah. Hal tersebut telah menjadi pedoman pendonoran darah di United Kingdom.
7. Anda hanya dapat menyumbangkan darah setahun sekali.
Faktanya, pria dapat menyumbang darah maksimal empat kali setahun, sedangkan wanita tiga kali setahun. Disarankan ada jarak tiga bulan agar tubuh dapat meningkatkan jumlah hemoglobin hingga di tingkat normal.
8. Orang tua tidak bisa menyumbangkan darah.
Faktanya, siapapun hingga usia 60 tahun yang masih bugar dan sehat dapat memberikan darah.
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.