Tabanan (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku sangat mengapresiasi perkembangan petanque di Indonesia mengingat cabang olahraga ini kehadiran di Tanah Air belum begitu lama dibandingkan yang lain.
Pernyataan orang nomor satu di Kemenpora itu disampaikan di sela penutupan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Petanque 2017 di Lapangan Petanque Debes, Tabanan, Bali, Jumat malam.
"Kejurnas ini sangat penting untuk menjadi tolak ukur perkembangan petanque di Indonesia. Apalagi cabang ini juga akan dipertandingkan di PON 2020 Papua," kata Menpora Imam Nahrawi.
Menpora berharap pihak terbaik terus mempublikasikan keberadaan cabang olahraga ini termasuk melalui media sosial. Selain itu pengurus pusat diharapkan pro aktif untuk terus mengembangkan cabang olahraga ini.
"Saya harap para peserta
Meski belum lama hadir di Indonesia, petanque terbilang perkembangannya cukup pesat. Saat ini cabang olahraga asal Prancis ini sudah berkembang di 21 provinsi yang ada di Tanah Air. Bahkan, Indonesia sudah bisa bersaing pada kejuaraan internasional yang diantaranya SEA Games 2017.
Khusus untuk Kejurnas 2017, tidak semua provinsi mengirimkan wakilnya karena ada dua pengprov yang absen yaitu Maluku Utara dan Sulawesi Tenggara. Hanya saja untuk jumlah peserta menembus angka 219 peserta yang turun di 13 nomor.
Adapun peserta kejurnas ini diantaranya berasal dari Aceh, Banten, DKI Jakarta, Yogjakarta, Jawa Timur, Jambi, Papua, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Provinsi Jawa Barat dipastikan menjadi juara umum karena perolehan emasnya tidak mungkin terkejar oleh kontingen provinsi lain yaitu empat emas dan satu perak. Piala kemenangan bahkan diserahkan secara langsung oleh Menpora Imam Nahrawi.
Setelah memberikan piala kemenangan, Menpora Imam Nahrawi didampingi Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Petanque Indonesia Caca Isa Saleh menutup kejurnas yang ditandai dengan pelepasan burung.
Pernyataan orang nomor satu di Kemenpora itu disampaikan di sela penutupan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Petanque 2017 di Lapangan Petanque Debes, Tabanan, Bali, Jumat malam.
"Kejurnas ini sangat penting untuk menjadi tolak ukur perkembangan petanque di Indonesia. Apalagi cabang ini juga akan dipertandingkan di PON 2020 Papua," kata Menpora Imam Nahrawi.
Menpora berharap pihak terbaik terus mempublikasikan keberadaan cabang olahraga ini termasuk melalui media sosial. Selain itu pengurus pusat diharapkan pro aktif untuk terus mengembangkan cabang olahraga ini.
"Saya harap para peserta
Meski belum lama hadir di Indonesia, petanque terbilang perkembangannya cukup pesat. Saat ini cabang olahraga asal Prancis ini sudah berkembang di 21 provinsi yang ada di Tanah Air. Bahkan, Indonesia sudah bisa bersaing pada kejuaraan internasional yang diantaranya SEA Games 2017.
Khusus untuk Kejurnas 2017, tidak semua provinsi mengirimkan wakilnya karena ada dua pengprov yang absen yaitu Maluku Utara dan Sulawesi Tenggara. Hanya saja untuk jumlah peserta menembus angka 219 peserta yang turun di 13 nomor.
Adapun peserta kejurnas ini diantaranya berasal dari Aceh, Banten, DKI Jakarta, Yogjakarta, Jawa Timur, Jambi, Papua, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Provinsi Jawa Barat dipastikan menjadi juara umum karena perolehan emasnya tidak mungkin terkejar oleh kontingen provinsi lain yaitu empat emas dan satu perak. Piala kemenangan bahkan diserahkan secara langsung oleh Menpora Imam Nahrawi.
Setelah memberikan piala kemenangan, Menpora Imam Nahrawi didampingi Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Petanque Indonesia Caca Isa Saleh menutup kejurnas yang ditandai dengan pelepasan burung.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.