Jakarta (ANTARA News) - Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) fokus meningkatkan kompentensi dan keterampilan masyarakat Papua pada sektor pertambangan di kawasan "Light Industrial Park" (LIP) PT Freeport Indonesia.

"IPN hadir 15 tahun beroperasi di Provinsi Papua untuk menghadirkan tenaga terampil dan kompeten pada sektor pertambangan," kata Senior Manajer IPN Papua Soleman Faluk melalui keterangan tertulis di Jakarta Kamis.

Soleman mengatakan kehadiran IPN sebagai wujud komitmen PT Freeport Indonesia (PTFI) mengembangkan kapasitas masyarakat Asli yang tinggal pada area operasi pertambangan PTFP.

Soleman menyebutkan IPN mempertimbangkan pengembangkan jangka panjang tenaga asal Papua melalui sistem pelatihan berbasis kompetensi tingkat dunia.

Sistem pelatihan tingkat dunia tersebut dukungan terhadap program magang, pra magang dan pendidikan orang dewasa.

Soleman menyatakan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) pada sektor pertambangan terbuka disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Soleman menilai keterlibatan masyarakat setempat sebagai tenaga terampil pada PTFI akan memberikan manfaat ekonomi secara signifikan.

Solemam berharap masyarakat setempat memanfaatkan kesempatan proses transformasi ilmu pengetahuan, keterampilan dan teknologi sebagai subyek pembangunan daerah.

"Superintendent Apprenticeship Management" IPN Suzan Kambuaya mengungkapkan tingkat minat masyarakat Papua belajar di IPN relatif tinggi sejak 2003 dengan jumlah mencapai 4.154 orang.

Terdapat 2.422 peserta didik dari 4.154 orang bekerja di PTFI dengan kompetensi beragam dan semangat kerja tinggi.

Suzan mengemukakan mayoritas peserta didik berasal dari tujuh suku sekitar PTFI yang menjadi fokus utama program pendidikan IPN.

Dari tujuh suku terdapat dua suku yang mendapatkan keistimewaan untuk masuk seleksi IPN uakni Amungme dan Kamoro dengan berhak mendaftarkan diri berbekal ijasah sekolah dasar (SD).

Sedangkan lima suku lain merupakan suku kekerabatan yakni suku Dani, Damal, Moni, Me atau Ekari, dan Nduga.

Selain melibatkan masyarakat suku setempat, IPN juga membuka kesempatan bagi masyarakat Papua dan luar Papua yang lahir, serta besar dan berkontribusi terhadap Papua.

"Saat ini terdapat 104 siswa asal Papua yang sedang mengembangkan kemampuannya di IPN," ungkap Suzan.

IPN berdiri di atas lahan seluas enam hektare milik PTFI dilengkapi sejumlah fasilitas kelas dunia seperti alat simulator untuk truk Caterpilar, Western Star dan tiga area simulasi tambang bawah tanah lengkap untuk "hauling", "loading", "dumping", ventilasi dan "jackleg".
Pewarta: 
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018