Palu (ANTARA News) - Hujan deras disertai angin kencang mengguyur dan melanda Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah selama beberapa jam pada hari Jumat yang bertepatan dengan peringatan wafatnya Isa Almasih oleh umat Kristiani.

Akibat hujan dan angin kencang mengakibatkan banjir dan beberapa pohon tumbang.

Banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Kota Palu akibat dari luapan air drainase yang kebanyakan telah tersumbat berbagai jenis sampah.

Seperti yang terlihat di kawasan Pasar Tradisional Masomba, air memengalir bagaikan sungai pada badan jalan dengan membawa berbagai jenis sampah.

Begitu halnya di wilayah Karajelembah, air dari saluran mengalir hingga ke badan jalan menyebabkan arus lalu lintas kendaraan harus berjalan sedikit pelan karena banjir membawa material sampah.

Padahal, hujan turun hanya beberapa jam saja.

"Hujannya cukup lebat dan anginpun kencang sehingga beberapa pohon tumbang," kata Jony, salah seorang warga di Kecamatan Palu Selatan.

Selain di Kota Palu, hujan lebat dan angin kencang juga melanda Kabupaten Sigi yang berbatasan langsung dengan Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.

Di daerah itu juga banyak pohon yang roboh karena angin kencang.

Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng, Bartholomeus Tandigala, mengingatkan masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan berdasarkan informasi dari BMKG di sejumlah wilayah Sulteng dalam beberapa hari ke depan meningkat.

Kota Palu dan Kabupaten Sigi termasuk daerah yang rawan banjir dan juga tanah longsor.

Di Palu sendiri ada satu sungai besar dan beberapa anak sungai. Anak-anak sungai itu bermuara di Sungai Palu yang selama ini rawan banjir kiriman.

Warga di bantaran sungai perlu waspada saat hujan lebat, karena banjir sewaktu-waktu bisa terjadi.
Pewarta: 
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2018