Washington (ANTARA News) - Playboy, majalah gaya hidup untuk laki-laki dewasa, menangguhkan aktivitas mereka di Facebook menyusul kebocoran data puluhan juta pengguna di platform jejaring sosial tersebut.
"Berita terbaru tentang dugaan penyalahgunaan data pengguna Facebook menguatkan keputusan kami untuk menangguhkan aktivitas kami di platform tersebut kali ini," kata Playboy dalam keterangan, seperti dikutip dari AFP.
"Berita terbaru tentang dugaan penyalahgunaan data pengguna Facebook menguatkan keputusan kami untuk menangguhkan aktivitas kami di platform tersebut kali ini," kata Playboy dalam keterangan, seperti dikutip dari AFP.
Grup hiburan dewasa ini menyatakan telah lama kesulitan saat berurusan dengan Facebook karena platform tersebut menerapkan panduan konten dan kebijakan yang ketat.
"Ada lebih dari 25 juta penggemar yang terjalin dengan Playboy melalui berbagai laman Facebook kami, dan kami ingin tidak mau terlibat dalam mengekspos mereka ke sejumlah praktik yang telah dilaporkan."
Dalam keterangan tersebut, Playboy menyatakan me-non-aktif-kan semua akun yang Facebook yang dikelola perusahaan tersebut.
"Playboy selalu mendukung kebebasan pribadi. Hari ini kami mengambil langkah lain dalam perjuangan yang masih berlangsung."
Facebook menghadapi protes besar-besaran dan seruan penyelidikan setelah data pribadi sekitar 50 juta pengguna diretas oleh perusahaan konsultasi yang terkait dengan kampanye Donald Trump pada 2016.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA 2018
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.