Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat disambut masyarakat dengan berbagai keluhan saat mengadakan blusukan ke Cengkareng, Jakarta Barat.
Salah satu warga Cengkareng, Minggu, mengeluhkan tentang penggusuran yang sering terjadi di masyarakat pinggiran kota, utamanya di Ibu Kota.
Warga lainnya mengeluhkan tentang semakin sempitnya lapangan kerja yang tersedia di Jakarta.
Tidak jauh dari tempat Djarot blusukan, seorang nenek menceritakan tentang masa tuanya yang susah ketika hidup sendiri di Jakarta.
Sementara itu, menanggapi keluhan dari seorang nenek yang hidup susah di Jakarta, Djarot menyarankan agar ia mau untuk tinggal di panti jompo.
Di panti jompo, seorang lanjut usia, menurut Djarot, akan mendapatkan berbagai fasilitas kemudahan seperti makanan, pakaian, tempat tinggal layak dan beberapa teman sehari-hari untuk bersosialisasi.
Selain itu, ia juga meminta restu kepada masyarakat untuk bisa kembali melanjutkan program kerja untuk Jakarta sebagai Wakil Gubernur yang sudah dicanangkan sebelumnya.
Petahana Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot maju kembali berkampanye untuk Pilkada 2017 dengan memperoleh nomor urut dua.
Pada Pilkada kali ini, Ahok-Djarot memiliki visi untuk menjadikan Jakarta sebagai etalase kota Indonesia yang modern, tertata rapi, dan manusiawi, serta fokus pada pembangunan manusia seutuhnya dengan kepemimpinan yang bersih, transparan, dan profesional.
Sementara itu, kontestan pilkada lainnya yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mendapatkan nomor urut 3.
Sedangkan Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono bersama Sylviana Murni memperoleh nomor urut 1.
Sebelumnya, pasangan calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan wakil gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI 2017 telah menandatangani prasasti deklarasi damai di Monas, Jakarta Pusat.
Penandatangan prasasti pada Sabtu (29/10) itu juga dilakukan oleh dua pasangan lain yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Selviany Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Penandatangan prasasti itu dilakukan setelah pernyataan deklarasi kampanye damai oleh ketiga pasangan calon yang dipandu oleh Komisioner KPU DKI.
Salah satu warga Cengkareng, Minggu, mengeluhkan tentang penggusuran yang sering terjadi di masyarakat pinggiran kota, utamanya di Ibu Kota.
Warga lainnya mengeluhkan tentang semakin sempitnya lapangan kerja yang tersedia di Jakarta.
Tidak jauh dari tempat Djarot blusukan, seorang nenek menceritakan tentang masa tuanya yang susah ketika hidup sendiri di Jakarta.
Sementara itu, menanggapi keluhan dari seorang nenek yang hidup susah di Jakarta, Djarot menyarankan agar ia mau untuk tinggal di panti jompo.
Di panti jompo, seorang lanjut usia, menurut Djarot, akan mendapatkan berbagai fasilitas kemudahan seperti makanan, pakaian, tempat tinggal layak dan beberapa teman sehari-hari untuk bersosialisasi.
Selain itu, ia juga meminta restu kepada masyarakat untuk bisa kembali melanjutkan program kerja untuk Jakarta sebagai Wakil Gubernur yang sudah dicanangkan sebelumnya.
Petahana Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot maju kembali berkampanye untuk Pilkada 2017 dengan memperoleh nomor urut dua.
Pada Pilkada kali ini, Ahok-Djarot memiliki visi untuk menjadikan Jakarta sebagai etalase kota Indonesia yang modern, tertata rapi, dan manusiawi, serta fokus pada pembangunan manusia seutuhnya dengan kepemimpinan yang bersih, transparan, dan profesional.
Sementara itu, kontestan pilkada lainnya yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mendapatkan nomor urut 3.
Sedangkan Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono bersama Sylviana Murni memperoleh nomor urut 1.
Sebelumnya, pasangan calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan wakil gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI 2017 telah menandatangani prasasti deklarasi damai di Monas, Jakarta Pusat.
Penandatangan prasasti pada Sabtu (29/10) itu juga dilakukan oleh dua pasangan lain yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Selviany Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Penandatangan prasasti itu dilakukan setelah pernyataan deklarasi kampanye damai oleh ketiga pasangan calon yang dipandu oleh Komisioner KPU DKI.
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Berita Lainnya
Topik Pilihan
Terpopuler
- Fahri Hamzah komentar soal Pilkada11.100 views
- Kontrak pembelian Sukhoi Su-35 bisa terkendala ToT dan produksi bersama6.459 views
- Fadli Zon-Fahri Hamzah akan ikut demo 4 November 5.598 views
- Hidayat Nur Wahid: Kasus penistaan agama tak terkait Pilkada DKI 4.602 views
- Trik AHY berjoget bakar jiwa korsa pendukung 4.558 views
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.