Surakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengejar target untuk meningkatkan kesejahteraan petani setelah sukses mencapai swasembada pangan khususnya beras dan jagung di Indonesia.
Saat kunjungan kerja ke lahan pertanian di Desa Trayu Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, Mentan mengatakan petani Indonesia ke depannya harus meningkatkan berbagai macam hasil produksi dengan inovasi dan teknologi.
Amran mencontohkan dengan melakukan minapadi atau penanaman padi yang disertai dengan ternak ikan patin atau ikan lele pada irigasi sawah.
"Ini 30 (kuintal panen lele) bisa mendapatkan Rp15 juta-Rp50 juta, itu hasil sampingan. Per hektare padinya juga bisa katakanlah delapan ton, Rp32 juta. Jadi pendapatannya bisa 50 juta," kata Amran.
Namun dia berharap para petani jangan hanya puas dengan berternak dan memanen lele lalu langsung menjualnya. Amran meminta kepada petani agar bisa memberikan nilai tambah terhadap produksi lelenya.
Amran meminta petani juga harus bisa mengolah dan mengemas lele atau patin untuk bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Dia juga menekankan untuk penerapan pengembangan teknologi pertanian seperti penanaman berbagai varietas unggulan. Amran menyebut petani Indonesia memiliki potensi untuk menambah pendapatan sebesar Rp120 triliun jika menggunakan bibit unggulan.
Amran juga meminta kepada para petani untuk bersiap dengan mulai menerapkan pertanian organik untuk meningkatkan nilai jual.
"Ekspor beras organik harganya 10 kali lipat, 6 dolar AS. Kurang lebih Rp90-100 ribu per kilogram. Ini luar biasa. Itu celah ekonomi untuk petani Indonesia," kata Amran.
Dia menyebut Hari Pangan Sedunia ke-36 yang digelar pada 28-30 Oktober 2016 harus dijadikan momentum untuk mengevaluasi kinerja dan meningkatkan produksi hasil pertanian.
Saat kunjungan kerja ke lahan pertanian di Desa Trayu Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, Mentan mengatakan petani Indonesia ke depannya harus meningkatkan berbagai macam hasil produksi dengan inovasi dan teknologi.
Amran mencontohkan dengan melakukan minapadi atau penanaman padi yang disertai dengan ternak ikan patin atau ikan lele pada irigasi sawah.
"Ini 30 (kuintal panen lele) bisa mendapatkan Rp15 juta-Rp50 juta, itu hasil sampingan. Per hektare padinya juga bisa katakanlah delapan ton, Rp32 juta. Jadi pendapatannya bisa 50 juta," kata Amran.
Namun dia berharap para petani jangan hanya puas dengan berternak dan memanen lele lalu langsung menjualnya. Amran meminta kepada petani agar bisa memberikan nilai tambah terhadap produksi lelenya.
Amran meminta petani juga harus bisa mengolah dan mengemas lele atau patin untuk bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Dia juga menekankan untuk penerapan pengembangan teknologi pertanian seperti penanaman berbagai varietas unggulan. Amran menyebut petani Indonesia memiliki potensi untuk menambah pendapatan sebesar Rp120 triliun jika menggunakan bibit unggulan.
Amran juga meminta kepada para petani untuk bersiap dengan mulai menerapkan pertanian organik untuk meningkatkan nilai jual.
"Ekspor beras organik harganya 10 kali lipat, 6 dolar AS. Kurang lebih Rp90-100 ribu per kilogram. Ini luar biasa. Itu celah ekonomi untuk petani Indonesia," kata Amran.
Dia menyebut Hari Pangan Sedunia ke-36 yang digelar pada 28-30 Oktober 2016 harus dijadikan momentum untuk mengevaluasi kinerja dan meningkatkan produksi hasil pertanian.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.