Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengimbau generasi muda Indonesia untuk meneladani semangat persatuan untuk kemajuan dalam Peringatan 88 Tahun Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
"Inti yang ingin dicapai para pemuda pada 1928 adalah persatuan, tapi inti kita sekarang adalah kemajuan," kata Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat.
Menurut JK, semangat para pemuda untuk berikrar satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yakni Indonesia, telah berhasil mempersatukan banyak perbedaan di seluruh kepulauan Nusantara yang saat itu masih dijajah Belanda.
"Salah satu contohnya, pada waktu itu, Bahasa Indonesia hanya digunakan 10-15 persen jumlah penduduk Indonesia, tapi kemudian menjadi bahasa persatuan," kata dia.
Namun, JK menggarisbawahi bahwa dunia telah banyak berubah sehingga persatuan saja tidak cukup untuk membangun Tanah Air dan Bangsa Indonesia.
"Kita semua harus menjaga makna persatuan dari Sumpah Pemuda, tapi pemuda masa kini jangan tetap berpikir seperti itu, berpikirlah untuk maju dengan persatuan," kata Wapres.
Wapres kemudian mencontohkan India dan Singapura yang mengalami banyak kemajuan di berbagai bidang yang dicapai oleh generasi muda kedua negara tersebut.
Presiden Joko Widodo akan menggelar acara seni dan budaya untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-88 di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat malam.
Acara Peringatan 88 Tahun Sumpah Pemuda tersebut bertajuk "Nusantara Berdendang" yang akan menampilkan tarian, musik, dan lagu dari berbagai daerah di Indonesia.
Wapres JK mengatakan acara tersebut pertama kalinya diselenggarakan di Istana Merdeka untuk merayakan Hari Sumpah Pemuda.
"Mungkin karena ini perayaan yang ke-88, jadi agak menarik peringatannya. Secara Fengshui itu penting, angka 88 itu mahal," kata JK.
"Inti yang ingin dicapai para pemuda pada 1928 adalah persatuan, tapi inti kita sekarang adalah kemajuan," kata Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat.
Menurut JK, semangat para pemuda untuk berikrar satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yakni Indonesia, telah berhasil mempersatukan banyak perbedaan di seluruh kepulauan Nusantara yang saat itu masih dijajah Belanda.
"Salah satu contohnya, pada waktu itu, Bahasa Indonesia hanya digunakan 10-15 persen jumlah penduduk Indonesia, tapi kemudian menjadi bahasa persatuan," kata dia.
Namun, JK menggarisbawahi bahwa dunia telah banyak berubah sehingga persatuan saja tidak cukup untuk membangun Tanah Air dan Bangsa Indonesia.
"Kita semua harus menjaga makna persatuan dari Sumpah Pemuda, tapi pemuda masa kini jangan tetap berpikir seperti itu, berpikirlah untuk maju dengan persatuan," kata Wapres.
Wapres kemudian mencontohkan India dan Singapura yang mengalami banyak kemajuan di berbagai bidang yang dicapai oleh generasi muda kedua negara tersebut.
Presiden Joko Widodo akan menggelar acara seni dan budaya untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-88 di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat malam.
Acara Peringatan 88 Tahun Sumpah Pemuda tersebut bertajuk "Nusantara Berdendang" yang akan menampilkan tarian, musik, dan lagu dari berbagai daerah di Indonesia.
Wapres JK mengatakan acara tersebut pertama kalinya diselenggarakan di Istana Merdeka untuk merayakan Hari Sumpah Pemuda.
"Mungkin karena ini perayaan yang ke-88, jadi agak menarik peringatannya. Secara Fengshui itu penting, angka 88 itu mahal," kata JK.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.