Jangan mudah terprovokasi medsos karena medsos ini tidak bertuan (tidak diketahui sumbernya)."
Pekanbaru (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Riau mengirimkan 200 personel Brigade Mobil ke Jakarta guna membantu pengamanan aksi unjuk rasa besar-besaran pada 4 November 2016.
"Ada dua kompi atau 200 personel kita yang di-BKO-kan (bawah kendali operasi) ke Jakarta," kata Kapolda Riau, Brigjen Pol Zulkarnain kepada wartawan di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan, seluruh personel tersebut telah diberangkatkan ke Jakarta melalui jalur udara pada Minggu kemarin (30/10).
Pengiriman personel Brimob Polda Riau untuk di-BKO- kan ke Jakarta, menurutnya, merupakan permintaan dari Mabes Polri dalam upaya pengamanan unjuk rasa 4 November mendatang.
Sementara itu, khusus di Riau dia mengatakan terpantau kondusif meski ada informasi yang menyebutkan bakal ada aksi yang sama.
"Kami di sini siap. Secara persuasif dan edukatif sudah kita lakukan. Kita juga telah koordinasi dengan sejumlah tokoh-tokoh masyarakat. Intel dan Binmas juga dilibatkan. Mudah-mudahan belum ada yang mengarah ke dalam artian unjuk rasa," urainya.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan pihaknya akan mengerahkan 18 ribu personel polisi gabungan guna mengamankan aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta 4 November 2016.
Pasukan gabungan Polri itu akan disiagakan di beberapa titik yang menjadi pusat aksi unjuk rasa di wilayah Jakarta, di antaranya Istana Presiden dan Gedung DPR/MPR.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Kapolri pun meminta masyarakat untuk menghindari beberapa ruas jalan yang dilewati dan digunakan untuk aksi unjuk rasa.
"Tetap aktivitas seperti biasa. Tapi hindari lokasi-lokasi pendemo, karena bakal macet di sana," katanya.
Kapolri juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan pesan dan berita yang beredar di media sosial dan media daring yang kredibilitasnya diragukan. Netizen juga diimbau untuk tidak meneruskan atau membagi konten yang bernuansa provokasi.
"Jangan mudah terprovokasi medsos karena medsos ini tidak bertuan (tidak diketahui sumbernya)," katanya.
Beberapa ormas Islam berencana berunjuk rasa menuntut ada tindakan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama. Unjuk rasa akan digelar di Balai Kota DKI, Istana Presiden, Monumen Nasional dan beberapa daerah lain di antaranya Jakarta Timur, Jakarta Utara, Bekasi dan Tangerang, pada 4 November 2016.
"Ada dua kompi atau 200 personel kita yang di-BKO-kan (bawah kendali operasi) ke Jakarta," kata Kapolda Riau, Brigjen Pol Zulkarnain kepada wartawan di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan, seluruh personel tersebut telah diberangkatkan ke Jakarta melalui jalur udara pada Minggu kemarin (30/10).
Pengiriman personel Brimob Polda Riau untuk di-BKO- kan ke Jakarta, menurutnya, merupakan permintaan dari Mabes Polri dalam upaya pengamanan unjuk rasa 4 November mendatang.
Sementara itu, khusus di Riau dia mengatakan terpantau kondusif meski ada informasi yang menyebutkan bakal ada aksi yang sama.
"Kami di sini siap. Secara persuasif dan edukatif sudah kita lakukan. Kita juga telah koordinasi dengan sejumlah tokoh-tokoh masyarakat. Intel dan Binmas juga dilibatkan. Mudah-mudahan belum ada yang mengarah ke dalam artian unjuk rasa," urainya.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan pihaknya akan mengerahkan 18 ribu personel polisi gabungan guna mengamankan aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta 4 November 2016.
Pasukan gabungan Polri itu akan disiagakan di beberapa titik yang menjadi pusat aksi unjuk rasa di wilayah Jakarta, di antaranya Istana Presiden dan Gedung DPR/MPR.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa. Kapolri pun meminta masyarakat untuk menghindari beberapa ruas jalan yang dilewati dan digunakan untuk aksi unjuk rasa.
"Tetap aktivitas seperti biasa. Tapi hindari lokasi-lokasi pendemo, karena bakal macet di sana," katanya.
Kapolri juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan pesan dan berita yang beredar di media sosial dan media daring yang kredibilitasnya diragukan. Netizen juga diimbau untuk tidak meneruskan atau membagi konten yang bernuansa provokasi.
"Jangan mudah terprovokasi medsos karena medsos ini tidak bertuan (tidak diketahui sumbernya)," katanya.
Beberapa ormas Islam berencana berunjuk rasa menuntut ada tindakan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama. Unjuk rasa akan digelar di Balai Kota DKI, Istana Presiden, Monumen Nasional dan beberapa daerah lain di antaranya Jakarta Timur, Jakarta Utara, Bekasi dan Tangerang, pada 4 November 2016.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.