Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Erggartiasto Lukito meninjau hasil revitaliasi fisik Pasar Pingit Yogyakarta yang didanai menggunakan dana tugas pembantuan dari pemerintahan pusat pada 2016.
"Revitalisasi pasar tradisional merupakan program dan komitmen dari Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam nawacita. Sampai 2019, ditargetkan ada 5.000 pasar tradisional yang direvitalisasi," kata Enggartiasto di sela peninjauan Pasar Pingit di Yogyakarta, Sabtu.
"Revitalisasi pasar tradisional merupakan program dan komitmen dari Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam nawacita. Sampai 2019, ditargetkan ada 5.000 pasar tradisional yang direvitalisasi," kata Enggartiasto di sela peninjauan Pasar Pingit di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, pasar tradisional merupakan cerminan dari denyut nadi ekonomi di suatu daerah sehingga pemerintah sangat intensif untuk melakukan berbagai program agar masyarakat kembali ke pasar tradisional.
Selain melakukan revitalisasi terhadap bangunan pasar tradisional agar tidak kalah bersaing dengan pasar modern, upaya yang juga dilakukan pemerintah adalah meningkatkan kemampuan pedagang.
"Kami sudah mewajibkan pengusaha ritel untuk memberikan akses barang bagi pedagang pasar tradisional dari distribution center ritel sehingga mereka bisa memperoleh barang dengan harga yang sama dengan barang yang dijual di pasar modern," katanya.
Selain Pasar Pingit, terdapat beberapa pasar tradisional lain di DIY yang juga direvitaliasi menggunakan dana tugas pembantuan yaitu Pasar Semin dan Pasar Trowono di Kabupaten Gunung Kidul, serta Pasar Sentolo di Kabupaten Kulon Progo.
Hingga akhir tahun ini, Kementerian Perdagangan sudah melakukan revitalisasi terhadap sekitar 2.900 pasar tradisional dan ditargetkan 4.000 pasar tradisional selesai direvitalisasi pada 2018 sehingga target 5.000 pasar tradisional dapat diselesaikan pada 2019.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Maryustion Tonang mengatakan, proses reitalisasi Pasar Pingit dilakukan menggunakan dana tugas pembantuan sebesar Rp6 miliar. Pekerjaan dilakukan mulai Agustus 2016 hingga Desember 2016.
Bangunan pasar yang semula hanya satu lantai disulap menjadi bangunan dua lantai yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti aula, ruang laktasi, ruang tera dan musholla.
"Penyempurnaan bangunan akan dilakukan pada 2018 menggunakan APBD," katanya.
Ia berharap, program revitalisasi pasar tersebut akan semakin mengukuhkan keberadaan pasar tradisional sehingga tetap eksis sebagai bagian dari roda penggerak ekonomi masyarakat dan wujud keberpihakan pemerintah terhadap ekonomi kerakyatan.
Sepanjang 2017, Pemerintah Kota Yogyakarta tidak melakukan revitalisasi fisik namun hanya pemeliharaan bangunan saja. "Orientasi ke depan, adalah mewujudkan pasar sehat," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.