Muntilan, Jawa Tengah (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menemukan bus pariwisata yang tak laik jalan sehingga tak boleh meneruskan perjalanan dan penumpangnya dipindahkan ke bus lain.
"Ternyata masih ada pemilik bus yang masih belum memahami keselamatan penumpang dan langkah tegas harus kita lakukan agar tak terjadi kecelakaan," kata Menhub Budi kepada pers di Muntilan, Jawa Tengah, Sabtu.
Hal itu disampaikan saat dirinya melakukan uji kelaikan sejumlah bus yang melalui Jalan Raya Yogyakarta-Magelang kilometer 22.
Dikatakan, dirinya minta agar pengelola perusahaan bus mau menaati peraturan Kementerian Perhubungan yang mengatur keselamatan penumpang dan kelaikan jalan.
Budi mengatakan tampaknya berbagai sosialisasi yang selama ini telah dilakukan pemerintah pusat dan daerah agar bus tak layak beroperasi dilarang jalan belum dipahami.
"Kita akan evaluasi apa yang selama ini sudah kita lakukan. Mengapa masih saja ada bus tak laik bisa beroperasi," kata Menhub.
Melihat situasi seperti ini, Menhub minta kepada Dinas Perhubungan dan kepolisian untuk gencar melakukan razia terhadap bus dan truk yang sedang beroperasi.
"Kalau masih ada yang tak lain jalan ditilang dan dikandangkan saja sampai dinyatakan laik," katanya.
Pemerintah, katanya, akan bertindak tegas terhadap pelanggaran itu dengan menjalankan aturan ketat dan tanpa kompromi.
Dalam uji acak bus yang dilakukan, dari tiga bus, ada satu bus yang tak laik jalan karena ban belakang sebelah kiri sudah retak sehingga berpotensi pecah saat jalan.
Bus yang mengangkut belasan wisatawan asal Thailand itu tidak diizinkan lanjutkan perjalanan dan penumpangnya dipindahkan ke bus lain.
Para wisatawan Thailand yang mengetahui busnya tak laik jalan justru berterima kasih kepada Menhub atas tindakan tersebut.
Dalam kegiatan tersebut, Menhub juga menemukan bus yang izin trayeknya sudah tak berlaku dan bus tersebut juga dikandangkan sampai izin trayek selesai diurus.
Menhub dalam kesempatan itu mengimbau agar pengelola dan sopir bus memperhatikan kelaikan bus agar kecelakaan bisa dihindari.
"Kita tentunya tak mau ada kecelakaan yang merenggut korban jiwa. Untuk itu marilah kita semua mematuhi aturan yang ada," katanya.
"Ternyata masih ada pemilik bus yang masih belum memahami keselamatan penumpang dan langkah tegas harus kita lakukan agar tak terjadi kecelakaan," kata Menhub Budi kepada pers di Muntilan, Jawa Tengah, Sabtu.
Hal itu disampaikan saat dirinya melakukan uji kelaikan sejumlah bus yang melalui Jalan Raya Yogyakarta-Magelang kilometer 22.
Dikatakan, dirinya minta agar pengelola perusahaan bus mau menaati peraturan Kementerian Perhubungan yang mengatur keselamatan penumpang dan kelaikan jalan.
Budi mengatakan tampaknya berbagai sosialisasi yang selama ini telah dilakukan pemerintah pusat dan daerah agar bus tak layak beroperasi dilarang jalan belum dipahami.
"Kita akan evaluasi apa yang selama ini sudah kita lakukan. Mengapa masih saja ada bus tak laik bisa beroperasi," kata Menhub.
Melihat situasi seperti ini, Menhub minta kepada Dinas Perhubungan dan kepolisian untuk gencar melakukan razia terhadap bus dan truk yang sedang beroperasi.
"Kalau masih ada yang tak lain jalan ditilang dan dikandangkan saja sampai dinyatakan laik," katanya.
Pemerintah, katanya, akan bertindak tegas terhadap pelanggaran itu dengan menjalankan aturan ketat dan tanpa kompromi.
Dalam uji acak bus yang dilakukan, dari tiga bus, ada satu bus yang tak laik jalan karena ban belakang sebelah kiri sudah retak sehingga berpotensi pecah saat jalan.
Bus yang mengangkut belasan wisatawan asal Thailand itu tidak diizinkan lanjutkan perjalanan dan penumpangnya dipindahkan ke bus lain.
Para wisatawan Thailand yang mengetahui busnya tak laik jalan justru berterima kasih kepada Menhub atas tindakan tersebut.
Dalam kegiatan tersebut, Menhub juga menemukan bus yang izin trayeknya sudah tak berlaku dan bus tersebut juga dikandangkan sampai izin trayek selesai diurus.
Menhub dalam kesempatan itu mengimbau agar pengelola dan sopir bus memperhatikan kelaikan bus agar kecelakaan bisa dihindari.
"Kita tentunya tak mau ada kecelakaan yang merenggut korban jiwa. Untuk itu marilah kita semua mematuhi aturan yang ada," katanya.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.