Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia memiliki posisi tawar untuk menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan Olimpiade 2032 apabila penyelenggaraan Asian Games 2018 nanti berlangsung lancar dengan disokong kesiapan arena bertaraf internasional.

"Venue sudah siap, kita terima kasih bahwa terjadwal dan venue itu semua terbaik di dunia. Saya lihat sendiri kompleks Olimpiade di London, kita di sini, di Senayan jauh lebih baik; sehingga kita mulai ada harga diri untuk Olimpiade," kata Jusuf Kalla setelah memimpin rapat persiapan Asian Games 2018 di Kantor Inasgoc Senayan, Jakarta, Jumat.

Dengan terselesaikannya pembangunan arena cabang olahraga untuk Asian Games 2018 nanti, maka Indonesia sudah memiliki nilai untuk menyelenggarakan Olimpiade 2032, setelah Olimpiade Paris (2024) dan Los Angeles (2028).

"Kemungkinan kita bid untuk tahun 2032, tapi tergantung baik `venue atau penyelenggaraan Asian Games ini, katanya.

Baca juga: Indonesia bidik tuan rumah Olimpiade 2032

Selain pembangunan arena cabang olahraga bertaraf internasional, kepercayaan diri Indonesia untuk menawarkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade muncul karena akan hadirnya Presiden Komite Olimpiade Internasional (OIC) Thomas Bach dalam penutupan Asian Games 2018 di Jakarta.

"Ini pertama kali Presiden IOC datang pada penutupan Asian Games. Dia akan tinggal tiga hari di Indonesia. Dia datang pada penutupan dan bukan pada pembukaan karena dia ingin melihat kesuksesan Asian Games ini," kata Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir.
Negara yang memungkinkan menjadi pesaing Indonesia dalam penawaran Olimpiade adalah Afrika dan India.

Baca juga: Afrika bisa jadi tuan rumah Olimpiade untuk pertama kali pada 2032
Pewarta: 
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018