Kupang, NTT (ANTARA News) - Masyarakat Fatuleu, Kabupaten Kupang, NTT, mendukung rencana Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) membangun observatorium nasional di Gunung Timau, Kecamatan Fatuleu Tengah.
"Masyarakat Fatuleu Tengah sudah sepakat mendukung rencana pembangunan fasilitas obersvatorium nasional di Gunung Timau. Persoalan tanah sudah tidak ada masalah, kami sudah selesaikan," kata Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, kepada wartawan di Kupang, Jumat.
Ia menjelaskan hal itu terkait rencana kunjungan Presiden Joko Widodo untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan observatorium nasional yang menelan anggaran sebesar Rp500 miliar itu.
Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Kupang telah mengirim surat kepada Jokowi untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan observatoroium nasional di pegunungan Timau pada Juli 2018.
"Kami sudah mengirim surat meminta presiden melakukan peletakan batu pertama pembangunan fasilitas observatorium nasional di gunung Timau, namun sampai saat ini belum ada jawaban dari Sekretariat Negara di Jakarta," kata Eki.
Ia mengatakan, kehadiran observatorium nasional di Fatuleu akan mendorong percepatan pembangunan ekonomi masyarakat.
"Masyarakat akan merasakan manfaat dari pembangunan observatorium nasional itu karena banyak ahli astronomi dari seluruh penjuru dunia akan melakukan riset tentang antariksa di Gunung Timau," kata Eki.
Gunung Timau dipilih LAPAN sebagai tempat yang tepat untuk membangun observatorium nasional penganti Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat, yang kurang layak sebagai lokasi penelitian astronomi karena kawasan itu mulai dipadati pemukiman penduduk.
Polusi cahaya di kaki bukit di mana Observatorium Bosscha ini berada sudah tidak bisa ditoleransi lagi dari sisi ilmiah.
"Masyarakat Fatuleu Tengah sudah sepakat mendukung rencana pembangunan fasilitas obersvatorium nasional di Gunung Timau. Persoalan tanah sudah tidak ada masalah, kami sudah selesaikan," kata Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, kepada wartawan di Kupang, Jumat.
Ia menjelaskan hal itu terkait rencana kunjungan Presiden Joko Widodo untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan observatorium nasional yang menelan anggaran sebesar Rp500 miliar itu.
Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Kupang telah mengirim surat kepada Jokowi untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan observatoroium nasional di pegunungan Timau pada Juli 2018.
"Kami sudah mengirim surat meminta presiden melakukan peletakan batu pertama pembangunan fasilitas observatorium nasional di gunung Timau, namun sampai saat ini belum ada jawaban dari Sekretariat Negara di Jakarta," kata Eki.
Ia mengatakan, kehadiran observatorium nasional di Fatuleu akan mendorong percepatan pembangunan ekonomi masyarakat.
"Masyarakat akan merasakan manfaat dari pembangunan observatorium nasional itu karena banyak ahli astronomi dari seluruh penjuru dunia akan melakukan riset tentang antariksa di Gunung Timau," kata Eki.
Gunung Timau dipilih LAPAN sebagai tempat yang tepat untuk membangun observatorium nasional penganti Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat, yang kurang layak sebagai lokasi penelitian astronomi karena kawasan itu mulai dipadati pemukiman penduduk.
Polusi cahaya di kaki bukit di mana Observatorium Bosscha ini berada sudah tidak bisa ditoleransi lagi dari sisi ilmiah.
Pewarta: Benediktus Jahang
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.