Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menghadiri pertemuan Indonesia Malaysia Busines Council (IMBC) dengan agenda utama diskusi bersama Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Bin Mohamad, di Jakarta, Jumat.
Bagi Mahathir, kunjungan ke Indonesia, ini merupakan lawatan resmi pertamanya ke negara Asia Tenggara setelah terpilih sebagai kepala negara Malaysia yang kedua kalinya pada 10 Mei silam.
Ketua MPR memuji kebijakan Mahathir yang mengutamakan kedaulatan pengusaha lokal. Kebijakan itu, kata Zulkifli, semestinya ditiru Indonesia, dan sudah semestinya pemerintah mengutamakan kepentingan pengusaha lokal.
Bagi Mahathir, kunjungan ke Indonesia, ini merupakan lawatan resmi pertamanya ke negara Asia Tenggara setelah terpilih sebagai kepala negara Malaysia yang kedua kalinya pada 10 Mei silam.
Ketua MPR memuji kebijakan Mahathir yang mengutamakan kedaulatan pengusaha lokal. Kebijakan itu, kata Zulkifli, semestinya ditiru Indonesia, dan sudah semestinya pemerintah mengutamakan kepentingan pengusaha lokal.
"Pemerintah harus memberi batasan kepada produk asing, tidak boleh memberi kebebasan sebebas-bebasnya, ini perlu dilakukan semata-mata untuk melindungi produk dan para pengusaha lokal", kata Zulkifli, seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Meski begitu, Zulkifli menolak dikatakan anti asing. Menurutnya, di zaman globalisasi ini kerjasama dengan negara lain merupakan satu kebutuhan. Apalagi, memang tidak mungkin sebuah negara menutup dirinya melakukan kerjasama dengan dunia internasional.
"Kita butuh kerjasama, tetapi harus dipilah, karena sesungguhnya tidak semua produk asing itu baik bagi kita," kata Zulkifli.
IMBC adalah lembaga perwakilan bisnis antara Indonesia dan Malaysia. Lembaga ini diresmikan tahun 2003 di Tampak Siring Bali, dan dihadiri Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad beserta Presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri.
IMBC berkantor pusat di Jakarta, dan berkomitmen menjadi lembaga strategis dalam memberikan konsultasi dan wawasan kepada pemerintah, pebisnis, dan diplomatik, serta mempromosikan dialog untuk meningkatkan hubungan kedua negara.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.