Banjamasin, Kalimantan Selatan (ANTARA News) - Kirab obor Asian Games 2018 saat ini masuk Provinsi Kalimantan Selatan dan yang membedakan prosesi dengan daerah lain adalah api yang berasal dari India itu dibawa menyusuri Sungai Martapura di Banjarmasin, Senin.
Ada beberapa alasan mengapa obor yang sebelumnya dikirab di Makassar, Sulawesi Selatan dan sekitarnya itu dibawa dengan mengunakan kapal kecil termasuk klotok (kapal tradisional), yaitu ingin menunjukkan jika Kalimantan Selatan merupakan "Propinsi Seribu Sungai.
Tidak hanya itu, ada makna yang cukup mendalam sehingga harus dilewatkan Sungai Martapura, seperti yang disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor di sela kirab obor dari Taman Nol Kilometer di Siring Sungai Martapura menuju Gedung Mahligai Pancasila.
"Air adalah sumber kehidupan. Selain itu, bagi masyarakat Banjarmasin, sungai adalah urat nanti. Sejak dulu, aktivitas masyarakat juga dilakukan di sekitarnya," kata Sahbirin Noor.
Dengan masuknya obor Asian Games ke Kalimantan Selatan, ia mengaku bangga mengingat tidak semua daerah di Indonesia dilalui.
Banjarmasin merupakan daerah di satu-satunya di Kalimantan yang mendapatkan kepercayaan dari panitia penyelenggara Asian Games 2018 atau INASGOC.
"Kami berusaha semaksimal memberikan dukungan. Kami berharap Indonesia bisa meraih multi sukses pada kejuaraan yang akan membutuhkan waktu lama untuk kembali digelar di Tanah Air," katanya menambahkan.
Obor Asian Games 2018 dibawa menyusuri Sungai Martapura dari pasar terapung Siring menuju titik nol Banjarmasin. Obor dibawa oleh Kadispora Kalimanta Selatan Zakly Asswan dan dikawal oleh petugas yang telah siapkan, termasuk pengawalan dari masyarakat.
Setelah sampai ke titik nol, obor langsung diserahkan kepada Gubernur Sahbirin Noor. Sang gubernur yang juga mantan atlet andalan Bumi Antasari ini langsung membawanya dengan berlari menuju Gedung Mahligai Pancasila.
Para siswa, anggota pramuka hingga TNI juga ikut serta mengawal obor Asian Games 2018 itu.
Sebelum menyusuri Sungai Martapura, obor yang sebelumnya tiba dari Makassar itu diarak dari Bandara Syamsudin Noor.
Ada beberapa tahapan dilakukan, mulai obor dibawa dengan kendaraan hingga dibawa lari oleh beberapa mantan atlet yang sebelumnya telah mengharumkan bangsa dan negara. Salah satunya mantan pebulu tangkis, Verawaty Fajrin.
"Saya sangat bangga dilibatkan dalam kirab obor Asian Games. Ini adalah momen yang langka. Saya berharap semangat kirab ini bisa menular ke atlet Indonesia yang akan turun di Asian Games nanti," kata mantan atlet yang berpasangan dengan Imelda Wiguna itu.
Baca juga: Tiba di Banjarmasin, obor Asian Games disambut tarian Dayak
Baca juga: Kirab obor di Banjarmasin bakal lewati pasar terapung
Ada beberapa alasan mengapa obor yang sebelumnya dikirab di Makassar, Sulawesi Selatan dan sekitarnya itu dibawa dengan mengunakan kapal kecil termasuk klotok (kapal tradisional), yaitu ingin menunjukkan jika Kalimantan Selatan merupakan "Propinsi Seribu Sungai.
Tidak hanya itu, ada makna yang cukup mendalam sehingga harus dilewatkan Sungai Martapura, seperti yang disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor di sela kirab obor dari Taman Nol Kilometer di Siring Sungai Martapura menuju Gedung Mahligai Pancasila.
"Air adalah sumber kehidupan. Selain itu, bagi masyarakat Banjarmasin, sungai adalah urat nanti. Sejak dulu, aktivitas masyarakat juga dilakukan di sekitarnya," kata Sahbirin Noor.
Dengan masuknya obor Asian Games ke Kalimantan Selatan, ia mengaku bangga mengingat tidak semua daerah di Indonesia dilalui.
Banjarmasin merupakan daerah di satu-satunya di Kalimantan yang mendapatkan kepercayaan dari panitia penyelenggara Asian Games 2018 atau INASGOC.
"Kami berusaha semaksimal memberikan dukungan. Kami berharap Indonesia bisa meraih multi sukses pada kejuaraan yang akan membutuhkan waktu lama untuk kembali digelar di Tanah Air," katanya menambahkan.
Obor Asian Games 2018 dibawa menyusuri Sungai Martapura dari pasar terapung Siring menuju titik nol Banjarmasin. Obor dibawa oleh Kadispora Kalimanta Selatan Zakly Asswan dan dikawal oleh petugas yang telah siapkan, termasuk pengawalan dari masyarakat.
Setelah sampai ke titik nol, obor langsung diserahkan kepada Gubernur Sahbirin Noor. Sang gubernur yang juga mantan atlet andalan Bumi Antasari ini langsung membawanya dengan berlari menuju Gedung Mahligai Pancasila.
Para siswa, anggota pramuka hingga TNI juga ikut serta mengawal obor Asian Games 2018 itu.
Sebelum menyusuri Sungai Martapura, obor yang sebelumnya tiba dari Makassar itu diarak dari Bandara Syamsudin Noor.
Ada beberapa tahapan dilakukan, mulai obor dibawa dengan kendaraan hingga dibawa lari oleh beberapa mantan atlet yang sebelumnya telah mengharumkan bangsa dan negara. Salah satunya mantan pebulu tangkis, Verawaty Fajrin.
"Saya sangat bangga dilibatkan dalam kirab obor Asian Games. Ini adalah momen yang langka. Saya berharap semangat kirab ini bisa menular ke atlet Indonesia yang akan turun di Asian Games nanti," kata mantan atlet yang berpasangan dengan Imelda Wiguna itu.
Baca juga: Tiba di Banjarmasin, obor Asian Games disambut tarian Dayak
Baca juga: Kirab obor di Banjarmasin bakal lewati pasar terapung
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.