Bogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya agar serius dalam menghadapi situasi pelemahan nilai tukar rupiah dan kondisi negara yang membutuhkan cadangan dolar seperti saat ini.

"Saya tekankan lagi bahwa situasi negara saat ini butuh dolar. Oleh sebab itu saya minta seluruh kementerian/lembaga betul-betul serius, tidak main-main menghadapi ini. Semua harus serius menghadapi ini," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin Rapat Terbatas dengan topik Strategi Kebijakan Memperkuat Cadangan Devisa di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa.

Ia dengan tegas mengatakan dalam rapat yang dihadiri jajaran menteri kabinetnya, tentang perlunya implementasi atas berbagai rencana yang telah dibahas sebelumnya.

Presiden juga meminta agar persoalan itu tidak melulu dibahas dalam rapat tapi minim pelaksanaan.

"Saya enggak mau lagi bolak-balik rapat, bolak-balik rapat tapi implementasi enggak berjalan baik," katanya.

Pada kesempatan itu, Presiden meminta dua hal penting yang menurut dia utama dan perlu diperhatikan bersama-sama yaitu pengendalian impor dan peningkatan ekspor. 

Terkait peningkatan ekspor, Presiden menekankan perlunya ada strategi detail termasuk produk-produk potensial ekspor yang perlu diperkuat dan ditingkatkan volumenya.

"Dan fokus melihat kendala yang dihadapi eksportir di negara yang jadi tujuan utama ekspor kita," katanya.

Ia mengatakan, belum lama ini ia telah bertemu dengan eksportir-eksporti kecil, sedang, dan besar.

"Ada beberapa hal yang secara detail saya sampaikan. Kalau memang ada hambatan perdagangan saya minta segera selesaikan," katanya.

Baca juga: Bahana: tiga emiten sensitif terhadap pelemahan rupiah

Baca juga: Rupiah selasa pagi menguat dua poin

Baca juga: Bappenas nilai Asian Games bantu penguatan rupiah

 
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2018