Anak yang kurang kasih sayang akan mempengaruhi perilakunya. Anak akan menjadi pribadi yang pembenci dan kasar,
Jakarta, (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta para orang tua jangan membiarkan anak tumbuh sendi ri akan tetapi harus selalu mendampingi tumbuh kembang mereka.
"Anak yang kurang kasih sayang akan mempengaruhi perilakunya. Anak akan menjadi pribadi yang pembenci dan kasar," kata Nila dalam sambutan tertulis yang dibacakan Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes Kirana Pritasari di Seminar Hari Anak Nasional di Kementerian Kesehatan Jakarta, Selasa.
"Anak yang kurang kasih sayang akan mempengaruhi perilakunya. Anak akan menjadi pribadi yang pembenci dan kasar," kata Nila dalam sambutan tertulis yang dibacakan Dirjen Kesehatan Masyarakat, Kemenkes Kirana Pritasari di Seminar Hari Anak Nasional di Kementerian Kesehatan Jakarta, Selasa.
Nila meminta para orang tua untuk menstimulasi kemampuan anak dengan hal-hal sederhana.
"Segala hal yang kita lakukan yang bisa menstimulasi anak itu akan sangat berguna bagi pertumbuhan. Bercerita, menyapa, mengajak jalan-jalan, menonton televisi bersama adalah cara-cara stimulasi paling sederhana," kata dia.
Ia menekankan para orang tua agar memberi perhatian lebih kepada anak melalui kasih sayang.
Dia berharap para orang tua tidak membiarkan anak menonton televisi atau bermain gawai sendirian karena bisa menyebabkan keterlambatan bicara, anak hanya diam tidak ada interaksi.
Nila juga kembali menyosialisasikan kepada masyarakat agar lebih peduli dan sadar untuk memantau tumbuh kembang anak setiap bulan dengan memantau berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala di posyandu atau fasilitas kesehatan lain.
Pemantauan tersebut berguna bagi orang tua untuk mengetahui lebih dini apabila anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga bisa lekas tertangani.
Baca juga: Menkes: penuhi gizi anak dengan pangan lokal sekaligus berdayakan petani
Baca juga: Menkes Nila Moeloek tekankan fokus penanganan kasus stunting di daerah
Baca juga: Menkes: Kebutuhan protein anak bukan cuma susu
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Erafzon Saptiyulda
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.