Sembalun, NTB (ANTARA News) - Tiga pendaki yang masih berada di sekitar Danau Segara Anak, Nusa Tenggara Barat akan dievakuasi menggunakan helikopter.
"Untuk tiga tamu (pendaki, red.) kita usahakan evakuasinya menggunakan helikopter. Mudah-mudahan kondisi cuacanya memungkinkan," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Sudiyono di Resor Sembalun, Selasa.
Namun, kata dia, rencana evakuasi menggunakan helikopter itu masih akan kembali dibicarakan dengan tim gabungan yaang terdiri dari BNPB, TNI, Polri, maupun relawan dari para pecinta alam.
"Setelah kita briefing pagi ini, dengan mempertimbangkan kondisi cuaca, kalau memungkinkan jam 08.00 Wita atau jam 09.00 Wita helikopter akan turun," ujarnya.
Sudiyono menjelaskan bahwa telah tersedia tiga helikopter, yakni dua milik BNPB dan satu helikopter TNI.
"Nanti semuanya tergantung pimpinan, bagaimana dan yang mana paling baik, yang berani juga. Karena memang untuk evakuasi di gunung berbeda dengan tempat lainnya, harus mempertimbangkan arah angin dan banyak lagi," ucapnya.
Sudiyono memberikan klarifikasi ulang terkait dengan jumlah korban yang masih berada dalam kawasan itu.
Sebanyak tiga pendaki yang rencananya dijemput menggunakan helikopter tersebut, berada di sekitar Danau Segara Anak bersama seorang pramuantar dan pemandu.
"Jadi mereka itu berjumlah lima orang, yang satu lagi jenazah, jadinya enam yang akan dievakuasi. Dua orang lainnya yang bersama tiga pendaki itu tenaga lokal, guide dan porter, kemungkinan mereka akan dievakuasi melalui jalur darat," kata Sudiyono.
Pada pendaki itu terjebak di Gunung Rinjani akibat gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter yang mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, NTB, pada Minggu (29/7) pagi. (KR-DBP).
Baca juga: Haru, pendaki Thailand saling berpelukan pasca-evakuasi dari Rinjani
Baca juga: Upaya evakuasi pendaki Rinjani masih berlanjut
Baca juga: 181 pendaki asing berhasil dievakuasi dari Rinjani
"Untuk tiga tamu (pendaki, red.) kita usahakan evakuasinya menggunakan helikopter. Mudah-mudahan kondisi cuacanya memungkinkan," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Sudiyono di Resor Sembalun, Selasa.
Namun, kata dia, rencana evakuasi menggunakan helikopter itu masih akan kembali dibicarakan dengan tim gabungan yaang terdiri dari BNPB, TNI, Polri, maupun relawan dari para pecinta alam.
"Setelah kita briefing pagi ini, dengan mempertimbangkan kondisi cuaca, kalau memungkinkan jam 08.00 Wita atau jam 09.00 Wita helikopter akan turun," ujarnya.
Sudiyono menjelaskan bahwa telah tersedia tiga helikopter, yakni dua milik BNPB dan satu helikopter TNI.
"Nanti semuanya tergantung pimpinan, bagaimana dan yang mana paling baik, yang berani juga. Karena memang untuk evakuasi di gunung berbeda dengan tempat lainnya, harus mempertimbangkan arah angin dan banyak lagi," ucapnya.
Sudiyono memberikan klarifikasi ulang terkait dengan jumlah korban yang masih berada dalam kawasan itu.
Sebanyak tiga pendaki yang rencananya dijemput menggunakan helikopter tersebut, berada di sekitar Danau Segara Anak bersama seorang pramuantar dan pemandu.
"Jadi mereka itu berjumlah lima orang, yang satu lagi jenazah, jadinya enam yang akan dievakuasi. Dua orang lainnya yang bersama tiga pendaki itu tenaga lokal, guide dan porter, kemungkinan mereka akan dievakuasi melalui jalur darat," kata Sudiyono.
Pada pendaki itu terjebak di Gunung Rinjani akibat gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter yang mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, NTB, pada Minggu (29/7) pagi. (KR-DBP).
Baca juga: Haru, pendaki Thailand saling berpelukan pasca-evakuasi dari Rinjani
Baca juga: Upaya evakuasi pendaki Rinjani masih berlanjut
Baca juga: 181 pendaki asing berhasil dievakuasi dari Rinjani
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.