Gianyar (Antaranews Bali) - Pendapatan dari 5.244 bank sampah yang tersebar di 34 provinsi atau 219 kabupaten/kota se-Indonesia pada tahun 2017 menghasilkan Rp1.484.669.825, atau naik Rp338.938.379 atau 29 persen dibandingkan pendapatan tahun 2016 sebesar Rp1.145.731.446.

"Pendapatan dari pengelolaan sampah oleh 5.244 bank sampah yang tersebar di 34 propinsi atau di 219 kabupaten kota terus naik dari tahun ke tahun. Ini merupakan perkembangan baik dan menarik," kata Haruki Agustina, Kasubsit sampah spesifik dan daur ulang, Direktorat pengelolaan sampah, Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH), pertelepon dari Gianyar, Selasa.

Menurut catatan KLH, pendapatan dari bank sampah secara nasional tahun 2015 sebesar Rp1.009.625.043, kemudian tahun 2016 naik menjadi sebesar Rp1.145.731.446, tahun 2017 naik lagi menjadi Rp1.484.669.825, tambah Kasubdit sampah dari KLH itu. 

"Masyarakat kini mendapatkan pendapatan atau uang dari sampah yang semula dianggap tidak ada gunanya. Selain itu, salah satu masalah sosial mengenai sampah ada solusinya," katanya.

Dari 5.244 bank sampah berhasil mempekerjakan 163.128 orang, dimana 49 persen merupakan wanita yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga. "Dari sampah plastik, banyak ibu rumah tangga memanfaatkannya dan mendaur ulang menjadi berbagai macam kerajinan sehingga memiliki nilai ekonomis," katanya.
Selain itu, wanita merupakan aktor penting dalam keluarga dalam membantu pengelolaan sampah, mulai dari memisahkan sampah organik dan non organik, juga mendidik anak-anaknya dalam membuang dan memilih sampah organik dan non organik.

Untuk itu, lanjut dia, para pengusaha dan pengusaha ritel diharapkan mau menyerap produk kerajinan dari daur ulang sampah, sementara masyarakat diharapkan dapat membeli agar industri kerajinan daur ulang sampah plastik makin terus maju dan berkembang.

Menurut catatan KLH, secara nasional mengelola sampahnya mencapai 65,2 juta ton pada tahun 2016, tahun 2017 mengelola 65,8 juta ton sampah. Kontribusi pengurangan sampah dari 5.244 bank sampah pada tahun 2015 hanya sebesar 0,01 persen, tahun 2016 naik 0,14 persen, dan tahun 2017 naik cukup signifikan 1,7 persen. (WDY)