Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) baru yang bakal menggantikan Agus Martowardojo diharapkan dapat bisa fokus mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai landasan utama perekonomian Tanah Air.
"Perlu adanya perhatian mengenai fasilitas kemudahan dan kelonggaran pembiayaan dan kredit dengan untuk mendukung pengembangan UMKM. Sehingga otomatis, calon Gubernur BI mendatang wajib memiliki tingkat pengetahuan dan kepedulian yang tinggi terhadap kondisi UMKM," kata peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Novani Karina Saputri di Jakarta, Selasa.
Untuk itu, menurut Novani, calon Gubernur Bank Indonesia juga harus memahami peranan dan perkembangan UMKM sehingga kebijakan yang ada juga seputar pengembangan UMKM di Indonesia.
Dia berpendapat bahwa fokus kepada pengembangan UMKM erat kaitannya dengan tingkat suku bunga kredit perbankan.
"BI kedepannya harus berkomitmen mendorong pengembangan UMKM dalam membantu peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi," jelas Novani.
Baca juga: Presiden ajukan calon tunggal Gubernur BI
Anggota Komisi VI Juliari Batubara, menilai berbagai UMKM juga harus bisa mengantisipasi peluang ekonomi digital (e-commerce) yang dinilai bakal bertambah besar ke depannya.
"Peluang UMKM di ekonomi digital tentu harus diantisipasi. Pelaku e-commerce yang sudah besar, kita dorong untuk merangkul UMKM," kata Anggota Komisi VI Juliari Batubara.
Menurut politisi PDIP itu, pengembangan atas kerja sama semacam itu dinilai bakal bisa menciptakan hasil yang lebih baik, karena kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja dinilai lebih signifikan.
Ia mengingatkan adanya kajian menyebutkan kontribusi UMKM terhadap kemajuan ekonomi lima tahun terakhir juga meningkat dari 57 persen menjadi 60 persen lebih, sedangkan perkembangan pengguna internet di negara-negara berkembang cukup tinggi.
Baca juga: Wakil Ketua DPR: pengajuan cagub BI belum tentu diterima
"Perlu adanya perhatian mengenai fasilitas kemudahan dan kelonggaran pembiayaan dan kredit dengan untuk mendukung pengembangan UMKM. Sehingga otomatis, calon Gubernur BI mendatang wajib memiliki tingkat pengetahuan dan kepedulian yang tinggi terhadap kondisi UMKM," kata peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Novani Karina Saputri di Jakarta, Selasa.
Untuk itu, menurut Novani, calon Gubernur Bank Indonesia juga harus memahami peranan dan perkembangan UMKM sehingga kebijakan yang ada juga seputar pengembangan UMKM di Indonesia.
Dia berpendapat bahwa fokus kepada pengembangan UMKM erat kaitannya dengan tingkat suku bunga kredit perbankan.
"BI kedepannya harus berkomitmen mendorong pengembangan UMKM dalam membantu peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi," jelas Novani.
Baca juga: Presiden ajukan calon tunggal Gubernur BI
Anggota Komisi VI Juliari Batubara, menilai berbagai UMKM juga harus bisa mengantisipasi peluang ekonomi digital (e-commerce) yang dinilai bakal bertambah besar ke depannya.
"Peluang UMKM di ekonomi digital tentu harus diantisipasi. Pelaku e-commerce yang sudah besar, kita dorong untuk merangkul UMKM," kata Anggota Komisi VI Juliari Batubara.
Menurut politisi PDIP itu, pengembangan atas kerja sama semacam itu dinilai bakal bisa menciptakan hasil yang lebih baik, karena kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja dinilai lebih signifikan.
Ia mengingatkan adanya kajian menyebutkan kontribusi UMKM terhadap kemajuan ekonomi lima tahun terakhir juga meningkat dari 57 persen menjadi 60 persen lebih, sedangkan perkembangan pengguna internet di negara-negara berkembang cukup tinggi.
Baca juga: Wakil Ketua DPR: pengajuan cagub BI belum tentu diterima
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Monalisa
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Monalisa
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.