Jakarta (ANTARA News) - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde, mengatakan, Indonesia dan negara-negara di kawasan ASEAN perlu membuat model ekonomi yang lebih inklusif untuk mengatasi persoalan kesenjangan.

"Untuk lebih berkelanjutan, sangat penting membuat model pertumbuhan ekonomi yang baru dan lebih inklusif," kata Lagarde, dalam acara High Level International Conference, di Jakarta, Selasa.

Lagarde mengatakan, Indonesia dengan negara-negara di kawasan ASEAN saat ini telah mempunyai pertumbuhan ekonomi yang stabil serta kebijakan untuk menurunkan tingkat kesenjangan dalam tiga dekade terakhir.

Namun, hal itu tidak cukup seiring dengan pertumbuhan kelas menengah di kawasan, yang berarti penyediaan lapangan kerja yang memadai sangat mendesak dan dibutuhkan.

Untuk itu, mengelola transisi merupakan bagian penting untuk mengatasi persoalan, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Baca juga: https://www.antaranews.com/berita/688987/lagarde-ingatkan-pentingnya-persiapan-hadapi-revolusi-digital

Lagarde menambahkan, hal lain yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui perbaikan sistem pendidikan maupun pemberian kesempatan kerja yang layak bagi perempuan.

Dukungan juga diperlukan bagi kebijakan yang bisa meningkatkan gairah lingkungan investasi yaitu deregulasi terhadap birokrasi serta perlawanan terhadap segala bentuk korupsi.

"Kondisi ini membuat adanya kemudahan bagi industri kreatif yang inovatif untuk tumbuh dan berkembang serta menciptakan lapangan kerja di sektor ekonomi," katanya.
Prioritas lain untuk membuat ekonomi lebih inklusif dan berkesinambungan adalah secara konsisten melanjutkan investasi dalam sektor infrastruktur yang berkualitas tinggi. 
Pewarta: 
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2018