Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memulai pemblokiran secara bertahap bagi nomor kartu prabayar yang belum melakukan registrasi ulang, per 1 Maret 2018.
Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ahmad M Ramli dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, mengatakan per 1 Maret 2018 bagi yang belum melakukan registrasi akan diblokir layanan untuk melakukan telpon dan sms, namun masih bisa menerima telpon dan sms serta menggunakan paket data.
"28 Februari 2018 merupakan batas akhir registrasi sehingga mulai besok akan dilaksanakan penghentian layanan untuk telpon, on going call, dan layanan untuk pesan singkat (on going sms)," kata A Ramli dalam konferensi pers tersebut.
Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ahmad M Ramli dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, mengatakan per 1 Maret 2018 bagi yang belum melakukan registrasi akan diblokir layanan untuk melakukan telpon dan sms, namun masih bisa menerima telpon dan sms serta menggunakan paket data.
"28 Februari 2018 merupakan batas akhir registrasi sehingga mulai besok akan dilaksanakan penghentian layanan untuk telpon, on going call, dan layanan untuk pesan singkat (on going sms)," kata A Ramli dalam konferensi pers tersebut.
Bila hingga 31 Maret 2018 belum diregistrasi, pada 1 April 2018 selain layanan untuk menelpon dan sms, juga menerima telpon dan sms, meski data masih bisa digunakan. Pada 1 Mei 2018, kartu prabayar aktif yang belum diregistrasi akan diblokir total.
Baca juga: Pemblokiran nomor kartu prabayar tak teregistrasi dilakukan bertahap
Baca juga: Cara cek nomor kartu prabayar
Sementara itu, A Ramli juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah melakukan registrasi ulang. Hingga Rabu (28/2) pukul 12.00 WIB, jumlah kartu yang telah teregistrasi mencapai 305 juta.
Kementerian Komifo mencatat dari 305 juta tersebut, pelanggan Telkomsel terbanyak dengan 142 juta kartu yang teregistrasi diikuti Indosat 101 juta kartu, XL 42 juta kartu, Smartfrend 13 juta, Tri (H3I) 5,3 juta, dan STI sekitar 900 ribuan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Sutrisman mengatakan operator mendukung penuh kebijakan penerintah tersebut dan berharap masyarakat segera untuk registrasi.
Dia juga menyampaikan bahwa operator akan mengirimkan pesan singkat terkait registrasi kartu nomor yang secara resmi berakhir pada 28 Februari 2018.
Sementara itu, A Ramli juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah melakukan registrasi ulang. Hingga Rabu (28/2) pukul 12.00 WIB, jumlah kartu yang telah teregistrasi mencapai 305 juta.
Kementerian Komifo mencatat dari 305 juta tersebut, pelanggan Telkomsel terbanyak dengan 142 juta kartu yang teregistrasi diikuti Indosat 101 juta kartu, XL 42 juta kartu, Smartfrend 13 juta, Tri (H3I) 5,3 juta, dan STI sekitar 900 ribuan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Sutrisman mengatakan operator mendukung penuh kebijakan penerintah tersebut dan berharap masyarakat segera untuk registrasi.
Dia juga menyampaikan bahwa operator akan mengirimkan pesan singkat terkait registrasi kartu nomor yang secara resmi berakhir pada 28 Februari 2018.
Pewarta: M Arif Iskandar
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.