Sesuai dengan UUD 45, setiap warga negara bebas menjalankan kewajiban agamanya dan tidak ada yang boleh memaksakan keinginannya pada orang lain, karena negara melalui UUD 45 sudah menjaminnya."
Manado (ANTARA News) - Anggota DPR RI Dapil Sulawesi Utara, Bara Krishna Hasibuan, mengajak seluruh masyarakat setempat untuk melawan paham radikal dan politik pecah belah.
"Indonesia adalah negara yang berdiri atas dasar Pancasila, bukan dari paham atau golongan tertentu, maka semua warga negara sama kedudukannya," kata Bara Hasibuan, dalam sosialisasi pilar kebangsaan, di Minahasa, Selasa.
"Indonesia adalah negara yang berdiri atas dasar Pancasila, bukan dari paham atau golongan tertentu, maka semua warga negara sama kedudukannya," kata Bara Hasibuan, dalam sosialisasi pilar kebangsaan, di Minahasa, Selasa.
Dia mengatakan, memang ada kelompok tertentu yang menghendaki perpecahan dan berusaha merongrong Pancasila, tetapi semua warga negara harus bersatu dan menolak hal tersebut, sebab Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika adalah harga mati bagi seluruh anak bangsa.
Dia mengatakan, saat negara ini didirikan para bapak bangsa sudah sepakat menjadikan Pancasila sebagai dasar negara, dengan melakukan berbagai kompromi, jadi hal tersebut harus dipertahankan dengan sekuat tenaga.
"Sesuai dengan UUD 45, setiap warga negara bebas menjalankan kewajiban agamanya dan tidak ada yang boleh memaksakan keinginannya pada orang lain, karena negara melalui UUD 45 sudah menjaminnya," katanya.
Karena itu dia mengajak warga Sulawesi Utara agar juga tidak ikut ikutan dalam politik identitas dan menolak yang tidak sepemahaman, tetapi harus menerima dan menghargai yang berbeda, seperti yang sudah ada selama ini.
"Soal toleransi di Sulawesi Utara termasuk Koka, Minahasa ini sudah lama terjalin, tanpa banyak bicara semuanya saling menghormati dan menghargai sehingga kerukunan dan toleransi, sebagai wujud Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI itu sangat terlihat, pertahankan terus hal itu," katanya.
Bara Hasibuan juga mengatakan, berbagai hal yang menjadi fenomena sekarang ini, dimana masyarakat sering melihat dan mendengar di media massa ada banyak paham radikal menyebar, harus menjadi tanda awas, jangan sampai lengah.
Yang penting, kata Politisi muda dari PAN itu, adalah bagimana menjaga Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI sebagai harga mati yang harus dipertahankan dalam keadaan apapun demi masa depan bangsa.
Pewarta: Joyce Hestyawatie B.
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.