Den Haag (ANTARA News) – Lebih dari 36.000 hewan telah dimusnahkan setelah wabah flu burung yang sangat menular terdeteksi di peternakan unggas Belanda, ungkap Kementerian Pertanian pada Senin (26/2).
"Wabah varian flu burung H5 telah terdeteksi di sebuah peternakan unggas di Oldekerk, Provinsi Groningen," ungkap kementerian dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa virus tersebut "kemungkinan varian yang sangat patogen."
Untuk mencegah penyebaran virus itu, kementerian segera memerintahkan larangan transportasi unggas, telur, daging dan pupuk kandang dalam zona sejauh tujuh kilometer di sekitar peternakan yang berada di utara negara tersebut.
Pemerintah memerintahkan peternak unggas untuk menjaga ternak mereka agar tetap di dalam ruangan sejak Desember, ketika wabah flu burung di peternakan lain mendorong pemusnahan 16.000 burung.
Peternak unggas Belanda, yang sudah didera skandal telur yang terkontaminasi, juga terpukul oleh wabah lain pada Desember yang menyebabkan ribuan ayam betina mati, demikian AFP.
Baca juga: China laporkan penderita pertama manusia akibat flu burung H7N4
"Wabah varian flu burung H5 telah terdeteksi di sebuah peternakan unggas di Oldekerk, Provinsi Groningen," ungkap kementerian dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa virus tersebut "kemungkinan varian yang sangat patogen."
Untuk mencegah penyebaran virus itu, kementerian segera memerintahkan larangan transportasi unggas, telur, daging dan pupuk kandang dalam zona sejauh tujuh kilometer di sekitar peternakan yang berada di utara negara tersebut.
Pemerintah memerintahkan peternak unggas untuk menjaga ternak mereka agar tetap di dalam ruangan sejak Desember, ketika wabah flu burung di peternakan lain mendorong pemusnahan 16.000 burung.
Peternak unggas Belanda, yang sudah didera skandal telur yang terkontaminasi, juga terpukul oleh wabah lain pada Desember yang menyebabkan ribuan ayam betina mati, demikian AFP.
Baca juga: China laporkan penderita pertama manusia akibat flu burung H7N4
Penerjemah: Monalisa
COPYRIGHT © ANTARA 2018
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.