Accra (ANTARA News) - Badan antikorupsi Ghana mengatakan di Accra, Kamis, Presiden Ghana John Mahama bebas dari tuduhan korupsi dan penyuapan terkait hadiah sebuah mobil Ford.
Komisi Hak-hak Asasi Manusia dan Keadilan Administratif (CHRAJ) Ghana mengatakan, walaupun pihaknya merasa puas bahwa hadiah Ford itu memang dianggap bertentangan dengan aturan, bukti menunjukkan bahwa Presiden Mahama telah menyerahkan hadiah itu kepada negara.
Sebuah stasiun radio daerah sebelumnya melaporkan bahwa sang presiden pernah menerima pemberian satu mobil Ford Expedition dari seorang kontraktor asal Burkina Faso, Djibiri Kanazoe, yang diduga telah mendapatkan sejumlah kontrak di Ghana.
Ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh CHRAJ, Presiden Mahama berkukuh bahwa "ia tidak tahu soal hadiah itu dan kapan hadiah tersebut dikirimkan ke Ghana."
Meski demikian, ia mengatakan bahwa, ketika diberi tahu soal hadiah Ford, ia memerintahkan agar mobil itu ditambahkan ke armada resmi Kepresidenan, kata CHRAJ, dalam suatu laporan.
Dengan demikian, komisi menyimpulkan bahwa tindakan presiden tersebut tidak termasuk aksi menerima suap dan presiden tidak dianggap memiliki kepentingan pribadi ataupun melakukan penipuan ketika kendaraan itu diberikan kepadanya, tambah CHRAJ, dilaporkan Xinhua.
(T008)
Komisi Hak-hak Asasi Manusia dan Keadilan Administratif (CHRAJ) Ghana mengatakan, walaupun pihaknya merasa puas bahwa hadiah Ford itu memang dianggap bertentangan dengan aturan, bukti menunjukkan bahwa Presiden Mahama telah menyerahkan hadiah itu kepada negara.
Sebuah stasiun radio daerah sebelumnya melaporkan bahwa sang presiden pernah menerima pemberian satu mobil Ford Expedition dari seorang kontraktor asal Burkina Faso, Djibiri Kanazoe, yang diduga telah mendapatkan sejumlah kontrak di Ghana.
Ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh CHRAJ, Presiden Mahama berkukuh bahwa "ia tidak tahu soal hadiah itu dan kapan hadiah tersebut dikirimkan ke Ghana."
Meski demikian, ia mengatakan bahwa, ketika diberi tahu soal hadiah Ford, ia memerintahkan agar mobil itu ditambahkan ke armada resmi Kepresidenan, kata CHRAJ, dalam suatu laporan.
Dengan demikian, komisi menyimpulkan bahwa tindakan presiden tersebut tidak termasuk aksi menerima suap dan presiden tidak dianggap memiliki kepentingan pribadi ataupun melakukan penipuan ketika kendaraan itu diberikan kepadanya, tambah CHRAJ, dilaporkan Xinhua.
(T008)
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.